Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta – Rudolph, rusa berhidung merah, adalah tokoh yang dikenal luas dalam kisah-kisah Natal. Karena hidungnya mampu menyala merah terang, ia dipercaya Sinterklas untuk menarik kereta luncurnya.
Dalam sebuah makalah, profesor antropologi dari Universitas Dartmouth, Nathaniel J. Dominy, menjelaskan peran penting hidung Rudolph. “Ada hubungannya dengan kabut Kutub Utara yang mampu menyamarkan sinar ultraviolet,” katanya seperti dilansir dari Phys, Selasa, 22 Desember 2015.
Rusa kutub memang memiliki mata tajam yang mampu melihat sinar ultraviolet—kemampuan yang tak dimiliki binatang mamalia lain dan manusia. Kemampuan ini sangat menguntungkan mereka, terutama saat musim dingin ketika matahari menggantung rendah di horizon dan sinar yang tersebar dari atmosfer rata-rata berwarna biru atau ultraviolet.
Serat refleks mata mereka juga berubah dari warna emas selama musim panas menjadi biru gelap selama musim dingin ini. Lapisan yang juga membuat mata hewan bercahaya pada malam hari ini membantu melihat dalam gelap. Warna biru sangat membantu menangkap cahaya berwarna serupa.
“Tapi kabut menyamarkan cahaya biru lebih buruk daripada ke yang merah. Inilah yang membuat rusa-rusa Sinterklas yang lain sukar melihat. Apalagi terbang,” ujar Dominy. Maka, hidung Rudolph yang berpendar kemerahan sangat berguna untuk memandu tujuh temannya yang lain terbang. Sebab, mereka mampu melihatnya.
Tak sampai di situ, Dominy juga mampu memperkirakan warna merah yang dipancarkan hidung Rudolph. Menurut dia, warnanya berbeda dengan warna buah beri yang biasa dilihat orang. Untuk dapat tertangkap jelas, kata dia, warna merahnya adalah yang terpekat dan terterang yang mampu dilihat mamalia.
Meski berguna, hidung ini juga menimbulkan masalah bagi rusa pilihan terakhir di tim penarik kuda Sinterklas. Hidung bercahaya ini ternyata menyerap banyak panas dari tubuh Rudolph hingga terancam hipotermia.
PHYS | URSULA FLORENE
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini