Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pilot dan kopilot maskapai Batik Air dilaporkan tidur saat bertugas menerbangkan pesawat Airbus A320 yang berpenumpang 153 orang pada 25 Januari 2024. Jalur penerbangan rute Kendari-Jakarta itu pun sampai melenceng hingga ke Cianjur. “Sebetulnya selama tiga jam terbang itu pakai autopilot,” kata Taufiq Mulyanto, dosen Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung, Ahad 11 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Taufiq, sistem autopilot pesawat sekarang sudah canggih. Namun begitu, pilot dan kopilot juga bertugas bersama atau bergantian untuk memastikan sistem otomotis itu bekerja dengan baik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam keadaan sadar atau tidak tidur, pilot dan kopilot memantau sistem autopilot sambil terus berkomunikasi dengan petugas menara pengawas lalu lintas udara. “Sepertinya baik-baik saja sistemnya, hanya dia harusnya pindah jalur, itu dia tidak melakukan karena tidur,” ujarnya.
Pesawat yang bisa autopilot, menurut Taufiq, berjenis jet seperti Boeing 737 atau Airbus A320 ke atas, juga beberapa pesawat bisnis jet. Pilot atau kopilot diperkenankan tidur sebentar, menurut Taufiq, yang berguna untuk keamanan jika kelelahan. Namun tetap harus ada pilot atau kopilot yang terjaga.
“Apakah bisa ditambahkan pada prosedur jika salah satunya istirahat dikomunikasikan juga ke cabin crew untuk selalu mengingatkan,” kata dia. Jadi ketika pilot dan kopilot tertidur, menurut Taufiq, tidak hanya mereka berdua saja yang tahu.
Jika keduanya tertidur, akan putus komunikasi dengan menara pengawas. Petugas menara, kata Taufiq, hanya bisa berkomunikasi dengan pilot dan kopilot. “Jika kru kabin bisa mengetahui kondisi tidur itu, diharapkan bisa mencegah insiden serupa terulang lagi,” ujarnya.
Insiden pilot dan kopilot maskapai Batik Air itu diungkap lewat investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT pada laman resminya. Pilot dan kopilot semula menerbangkan pesawat dari Cengkareng ke Kendari pada Kamis dini hari, 25 Januari 2024. Selama persiapan penerbangan, kopilot memberi tahu pilot bahwa dia tidak mendapatkan istirahat yang cukup.
Pilot kemudian menawarkan kopilot tidur saat penerbangan ke Kendari. Kopilot baru terbangun sebelum pesawat mendarat di Kendari. Usai mendarat di Kendari, pesawat kemudian melanjutkan penerbangan dengan tujuan Kendari-Jakarta. kopilot bergantian menjadi pilot penerbang (PF) dan pilot menjadi pilot pemantau (PM). Jumlah penumpang yang mereka bawa sebanyak 153 orang.
Hingga ketinggian 36 ribu kaki, pilot minta istirahat dan kopilot menggantikan pilot mengendalikan pesawat. Namun, tidak lama kemudian kopilot juga tertidur. Sekitar 28 menit kemudian pilot terbangun dan menyadari kopilot ketiduran yang membuat pesawat keluar dari jalur penerbangan hingga di atas sekitar Cianjur atau Sukabumi. Penerbangan berlanjut hingga mendarat dengan selamat di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.