Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Robot untuk Tangani Pasien Covid-19

Dapat beroperasi hingga delapan jam dan mengangkut barang seberat 60 kilogram.

29 Mei 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Robot dapat beroperasi hingga 8 jam dan mengangkut barang seberat 60 kilogram.

  • Robot bernama Tele-Operated Robot Infiniti 4.0 (TOR-I) itu diperkenalkan dalam webinar multinasional, yang juga diikuti Tempo, pada 18-19 Mei lalu.

  • Robot TOR-I dilengkapi enam mode fungsi dengan tujuan membantu menerapkan physical distancing.

Selama masa pandemi Covid-19, para pekerja medis paling berisiko tertular. Sebab, mereka harus berhadapan langsung dengan pasien. Faktanya memang sudah banyak dari mereka yang dinyatakan positif tertular virus corona.

Untuk mengurangi risiko penularan, InfinitiGroup melalui PT Citra Langgeng Sentosa anak perusahaan yang bergerak di bidang lean manufacturing, automation, dan robotic belum lama ini meluncurkan robot multifungsi yang siap membantu melawan Covid-19.

Robot bernama Tele-Operated Robot Infiniti 4.0 (TOR-I) itu diperkenalkan dalam webinar multinasional, yang juga diikuti Tempo, pada 18-19 Mei lalu. Saat ini sudah ada beberapa institusi publik maupun swasta yang tertarik untuk mempelajari cara kerja robot tersebut.

“Harapan kami, TOR-I dapat memberikan kontribusi nyata dan aplikatif untuk membantu staf medis kita yang sedang berjuang di garda terdepan penanganan Covid-19 di Indonesia,” kata M. Haekal Maulana, Division Head-Engineer InfinitiGroup.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tim Infiniti Airlab, yang merupakan tim riset dan pengembangan TOR-I, beranggotakan millennials yang mahir dalam mengembangkan teknologi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini



Robot TOR-I dilengkapi enam mode fungsi dengan tujuan membantu menerapkan physical distancing. Keenam mode tersebut adalah tele-presence, surveillance, delivery, thermal scanner, UVC, dan disinfectant spray.

Penggunaan mode tele-presence atau kehadiran dari jarak jauh membantu meminimalkan kontak antara pekerja medis dan pasien. Caranya dengan memanfaatkan kamera pada robot. Petugas medis dan pasien bisa bertatap muka dan berkomunikasi tanpa bersentuhan.

Mode surveillance atau pengawasan memanfaatkan kamera kedua yang ada pada robot, yaitu kamera dengan pandangan 360 derajat. Kamera itu memungkinkan pengguna melihat sekeliling area tempat robot TOR-I berada.

Pengiriman barang, alat makan, dan obat ke ruang pasien tak lagi memerlukan petugas, melainkan dapat memanfaatkan mode delivery. Robot dapat mengangkut empat penampan berukuran 400 x 300 x 30 milimeter. Total beban yang dapat diangkut sekitar 60 kilogram.

Mode thermal scanner memanfaatkan sensor suhu dengan fitur pengenal wajah yang ada pada robot. Gunanya untuk mengukur suhu tubuh pasien dan langsung menunjukkan hasil pengukuran di layer yang ada pada robot TOR-I.

Aktivitas disinfeksi dapat dilakukan dengan dua cara, yakni dengan UVC dan disinfectant spray. Kedua mode ini memiliki bahan disinfektan yang berbeda. Mode UVC memanfaatkan gelombang sinar ultraviolet C, yang dipercaya dapat mematikan virus.

Sedangkan mode disinfectant spray menggunakan cairan disinfektan yang dipompa dan disemprotkan ke sekitar robot. “Semua mode ini untuk menyesuaikan kondisi yang akan dihadapi TOR-I,” ucap Dakka Krisma, Department Head-Industrial and Design Engineer.

TOR-I dapat beroperasi hingga delapan jam berkat penggunaan baterai Lithium 24 V/60 AH, yang memiliki sistem baterai manajemen. Untuk mengisi daya baterai cukup mudah, yakni menyambungkan ke sumber listrik layaknya pengisian baterai mobil listrik.

Sistem navigasi robot TOR-I dilengkapi sensor yang dapat memberi tahu pengguna apabila ada halangan yang terletak di sekitar robot. Untuk pengoperasiannya cukup memanfaatkan sebuah laptop atau komputer agar portabilitas robot tetap terjaga.

Dalam pembuatan robot TOR-I, 80 persen komponennya berasal dari bahan lokal dan 20 persen lainnya merupakan komponen impor. Sedangkan perangkat lunaknya didesain oleh tim riset dan pengembangan robot TOR-I oleh programmer anak-anak muda Indonesia.

Menurut InfinitiGroup, pengembangan desain dan teknologi selanjutnya akan menyesuaikan dengan permintaan pasar dan pengguna awal robot TOR-I. Beberapa institusi yang tertarik terhadap robot ini pun telah memberikan pelbagai masukan untuk penyempurnaan fitur robot.

Selain untuk pasar dalam negeri, InfinitiGroup berharap negeri jiran, seperti Singapura dan Malaysia, dapat menggunakan robot sebagai langkah memerangi Covid-19, sehingga dapat mempertimbangkan TOR-I sebagai solusi untuk menjalankan langkah tersebut.

FIRMAN ATMAKUSUMA | INFINITIGROUP

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus