Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Kecerdasan Buatan yang Inklusif dan Berkelanjutan. Seperti Apa?

KTT Paris menyerukan kecerdasan buatan (AI) yang inklusif dan keberlanjutan. Sebanyak 60 negara sepakat, kecuali Amerika Serikat.

18 Februari 2025 | 15.00 WIB

Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance menyampaikan pidato selama sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi Aksi Kecerdasan Buatan (AI) di Grand Palais, Paris, Prancis, 11 Februari 2025. Reuters/Benoit Tessier
Perbesar
Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance menyampaikan pidato selama sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi Aksi Kecerdasan Buatan (AI) di Grand Palais, Paris, Prancis, 11 Februari 2025. Reuters/Benoit Tessier

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Wakil Presiden Amerika Serikat menolak menandatangani deklarasi Konferensi Tingkat Tinggi Aksi untuk Kecerdasan Buatan.

  • Komunike Paris yang ditandatangani oleh 60 negara menyerukan pendekatan inklusif terhadap AI.

  • Konvensi tentang AI dan Hak Asasi Manusia, Demokrasi, dan Supremasi Hukum tidak akan dilaksanakan oleh kongres yang berhaluan Republik.

WAKIL Presiden Amerika Serikat James David Vance menjadi berita utama minggu ini karena menolak menandatangani deklarasi dalam Konferensi Tingkat Tinggi Aksi untuk Kecerdasan Buatan atau AI Action Summit di Paris, Prancis, 10-11 Februari 2025.

Masuk untuk melanjutkan baca artikel iniBaca artikel ini secara gratis dengan masuk ke akun Tempo ID Anda.
  • Akses gratis ke artikel Freemium
  • Fitur dengarkan audio artikel
  • Fitur simpan artikel
  • Nawala harian Tempo
Robert Diab

Robert Diab adalah Profesor di Fakultas Hukum di Thompson Rivers University, Kanada, yang menulis tentang teknologi dan hak konstitusional.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus