Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Si tangan siluman dari swedia

Di swedia terdapat 5 orang yang memiliki tangan buatan yang mampu melakukan 6 gerakan yang berbeda berdasarkan perintah otak pemiliknya. tangan bionik bertulang magnesium dan berkulit polietilen. (ilt)

21 Januari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BERSAMA tahun 1977, Steve Austin, manusia super dalam The Six Million Dollar Man telah meninggalkan layar TV-RI. Serial film fiksi itu memang menarik: seorang antariksawan Amerika, yang hampir mati dalam kecelakaan uji pesawat pancargas, berhasil dipermak dengan kaki, lengan dan mata tiruan. Lewat permak itu ia justru berlipatganda kekuatannya. Tapi biaya operasi manusia bionic (bio-electronic) pertama di dunia itu mahal: 6 juta dollar AS. Tapi itu cuma khayalan (ilmiah), 'kan? Toh penelitian elektronika hayati di negeri maju cukup mempesona. Ilmu itu berusaha menolong orang cacad dengan mengawinkan pengetahuan tentang mekanisme anggota tubuh manusia dengan pengetahuan elektronika dan komputer. Diselidiki juga misalnya, bagaimana dapat memindahkan komunikasi radar pada kelelawar ke manusia. Penelitian sampai sekarang sayangnya masih jauh dari kemungkinan menciptakan manusia baru yang super seperti Steve Austin. Paling banter, yang telah dihasilkan baru lengan dan tangan bionic yang sungguh menyerupai lengan dan tangan asli: berkulit, bernadi, berbulu, dan "hidup". Artinya, dapat diperintahkan mengerjakan apa saja. Tukang Besi Lima orang pemilik tangan buatan yang paling terkemuka di dunia - begitulah menurut penulis kedokteran Inggeris, Michael Jeffries--"hidup di Swedia". Di antaranya termasuk seorang dekorator yang mengutamakan kehalusan dalam pekerjaan tangannya, serta seorang pandai besi yang mengandalkan tenaga besar dan kasar. Kelima lelaki Swedia itu memiliki satu lengan dan tangan palsu yang mampu melakukan enam macam gerakan yang berbeda, hanya berdasarkan perintah yang tak diucapkan dari otak pemiliknya. Mereka mampu memegang gelas plastik tanpa melumatnya, memalu paku, mengangkat beban 15 kilo, dan menggenggam tangaan bayi tanpa menyakiti sang orok. Itulah hasil penelitian dan kerjasama tim sarjana kedokteran RS Sahlgren dan tim sarjana teknologi Universitas Teknologi Chalmers di Goetenborg, Swedia selama 10 tahun terakhir. Investasinya juga bukan main-main. Makanya sebuah lengan dan tangan myoelectric itu begitu mereka menyebutnya--harganya sekitar 35 ribu kronor Swedia, atau 3,5 juta rupiah kita. Tenaga penggerak tangan itu, berasal dari isyarat-isyarat listrik lemah -1/1000 sampai 1/10 volt - yang dipancarkan oleh sel-sel neuron otak. Isyarat-isyarat itu diterima oleh 6 sensor berlapis emas pada kulit lengan buatan itu, yang diteruskan ke sebuah komputer mini di pergelangan tangan. Di situ isyarat-isyarat myoelectric itu diperkuat (komputer itu punya baterai nikel-kadmium - Ni-Cd - mini), dan diteruskan ke otot lengan, tangan, dan kelima jarinya. Mengapa Prof. R. Magnusson dan Chr. Almstroem, kedua 'otak teknologi' proyek itu memasang 6 sensor di kulit lengan palsu itu? Karena menurut para ahli bedah tulang dan saraf - Dr Peter Berherts dan Prof. 1. Petersen - semua gerakan tangan dan lengan pada dasarnya dapat diterjemahkan ke dalam 6 gerakan dasar. Yakni gerak memutar pergelangan tangan sehingga telapak tangan menghadap ke atas atau ke bawah, gerak mengangkat atau menurunkan lengan seperti waktu mengayunkan palu atau kapak, serta gerak meremas atau melepaskan remasan jari. Yang terakhir itu masih disertai dengan kontrol umpanbalik. Sebab gerakan jari itu sangat vital untuk berbagai pekerjaan seperti berjabat tangan, menulis atau melukis serta memegang bentuk-bentuk tak beraturan seperti telur, obeng, atau tang. Sama Dengan Kalkulator 'Komando' otak untuk melakukan pelbagai gerak dasar itu pada setiap orang berbeda gelombang myoelectric yang dipancarkan. Sebab itu, mula-mula para ahli elektronika menganalisa isyarat listrik otak setiap (calon) pemakai tangan palsu itu dengan komputer. Lantas isyarat itu diprogram ke dalam komputer mini di pergelangan tangan buatan itu. Barang itu prinsipnya hampir sama dengan kalkulator kantong mutakhir yang dijual bebas di toko-toko. Selanjutnya, para ahli bedah tulang dan saraf dari RS Sahlgren itu yang menghubungkan komputer mini itu dengan otot dan saraf lengan, tangan, dan jari silurnan itu. Lengan siluman (phantom limb), memang itulah julukan hasil teknologi kedokteran mutakhir itu. Sebab anggota tubuh buatan itu didasarkan pada penemuan, bahwa setiap orang yang cacad karena kecelakaan secara tak sadar masih punya ilusi, bahwa anggota tubuh yang hilang itu masih ada di tempatnya semula. Makanya secara tak sadar otak masih mengirim perintah melalui susunan sara ke "lengan siluman" itu. Tapi perintah itu seperti menghadapi 'kortsluiting', karena lengan berikut otot dan sarafnya sudah tak ada di tempatnya semula. Jalan keluar yang disediakan ahli ahli Universitas Teknologi Cilalmers itu sederhana saja: bukan saraf tangan palsu itu yang langsung menangkap dan mematuhi perintah dari otak itu, melainkan sensor emas di kulit lengan. Kemudian, 'otak ekstra' di pergelengan tangan buatan itulah yang memperkuat sinyal arus lemah itu hingga cukup kuat untuk menggerakkan otot lengan buatan. Kini sedang diadakan evaluasi terakhir, agar contoh lengan bionic bertulang magnesium dan berkulit plastik polyethlene itu dapat diproduksi massal, dan murah. Sebab seperti diungkapkan Michael Jeffries, "lebih banyak orang sipil kehilangan tangannya dalam, kecelakaan di masa damai, dari pada tentara di medan perang." Kebanyakan di antaranya lelaki muda, yang kehilangan tangannya dalam kecelakaan industri atau lalulintas, pada usia antara 20-30 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus