Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegro mengatakan dua perusahaan farmasi lokal, yakni Biofarma dan Kalbe Farma, segera menggelar uji klinis kandidat vaksin Covid-19 di tanah air. Ujin klinis dilakukan terpisah dengan Biofarma dan Kalbe Farma menggandeng mitra risetnya masing-masing asal Cina dan Korea Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam keterangan yang diberikannya secara virtual, Selasa 9 Juni 2020,Menristek Bambang menerangkan kalau BUMN Biofarma bekerja sama dengan perusahaan biofarmasi Sinovac dari Cina. Kandidat vaksin yang digunakan adalah yang dibuat dari virus corona yang sudah dilemahkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sedang Kalbe Farma bersama perusahaan Genexine asal Korea Selatan akan menguji klinis vaksin DNA. Rencana uji klinis ini disebutkannya direncanakan dilakukan bulan ini juga.
Pada dua kerja sama uji klinis itu, Bambang menambahkan, transfer teknologi hanya akan terjadi di tahap produksi vaksin. "Tidak di tahap pengembangan vaksin karena kedua perusahaan telah membuat sendiri bibit vaksin berdasarkan virus yang beredar di negaranya," kata dia.
Menristek menuturkan ada tiga pilihan terkait pengembangan dan produksi vaksin. Pertama, membuat dan memproduksi vaksin sendiri secara mandiri. Kedua, mengembangkan dan memproduksi vaksin bersama dengan pihak luar. Ketiga, memproduksi vaksin bersama dengan pihak luar.
Kerja sama di atas termasuk opsi tiga yang diambil Pemerintah Indonesia. Adapun opsi pertama juga dilakukan oleh tim yang dipimpin Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Vaksin yang dikembangkan itu berbasis protein rekombinan. Menristek berharap bibit vaksin yang dikembangkan secara mandiri ini bisa diperoleh pada 2021.
"Kita tetap mengembangkan vaksin yang dari awalnya dikembangkan di Indonesia yang menggunakan platform protein rekombinan. Saat ini dalam tahap mengidentifikasi protein yang akan diujicobakan di virusnya," kata Bambang.
Dengan upaya yang dijalankan paralel itu, dia berharap, imunisasi vaksin Covid-19 bisa dilakukan pada 2021. "Kami juga ingin mencari vaksin yang lebih cepat. Kami tidak ingin ketinggalan terus, nanti orang Indonesia kesulitan," ujar Bambang.