Museum Islam Nusantara Lasem Diresmikan, Simpan Artefak hingga Manuskrip Bersejarah
Museum Islam Nusantara menyimpan koleksi artefak, naskah, manuskrip, serta narasi tokoh-tokoh Islam.
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Museum Islam Nusantara menyimpan koleksi artefak, naskah, manuskrip, serta narasi tokoh-tokoh Islam.
Warna merah pada batik Lasem terbuat dari akar mengkudu, akar jeruk ,ditambah air Lasem yang kandungan mineralnya sangat khas.
Tasini menjelaskan perbedaan batik Lasem dengan batik dari daerah lain, adalah warna merah yang biasa tampak mendominasi budaya Tiongkok.
Batik Lasem yang dibuat dengan pewarna alami sejalan dengan pilar G20, yaitu sustainibility.
Pada masa lalu, Lasem dikenal sebagai Tiongkok Kecil. Banyak saudagar batik yang tinggal di sana.
Untuk produk wastra, pengunjung Pasar Rakyat Lasem bisa memilih kain, sajadah, dan mukena.
Ruang niaga Pasar Rakyat Lasem itu bisa diakses melalui situs kesengsemlasem.com.
Songket hanyalah satu dari sekian banyak kain tradisional Sumatera Selatan. Provinsi ini juga punya beberapa kain warisan leluhur, seperti apa?
Lasem telah ada jauh sebelum Semarang menjadi bandar utama di utara Jawa. Kota ini memiliki gedung-gedung tua, salah satunya berarsitektur Persia.
Chintami Atmanegara mengungkapkan keunggulan batik lasem
Pesantren Kauman di Lasem, Jawa Tengah, memiliki bangunan unik. Rumah induknya ialah bangunan Cina kuno dan ornamennya pun sarat peranakan.
Kedai sederhana di Lasem ini menjadi tempat ngopi kegemaran warga semua lapisan, dan pelancong. Ini kesitimewannya.
Gedung Lawang Ombo di Jalan Sunan Bonang, Lasem, Jawa Tengah, adalah saksi sejarah perdagangan candu masa silam.
Rumah Oei merupakan rumah yang pusat seni, budaya, dan kuliner di Lasem. Sejak 2016 kini telah dibuka kembali setelah vakum 70 tahun.
Memburu kuliner lontong tuyuhan adalah keharusan bila sedang di Lasem, sebuah kota pecinan kuno di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Mencari sarapan di Lasem, Rembang, Jawa Tengah, akan cukup membingungkan bagi para wisatawan yang baru pertama kali menyambangi daerah tersebut.
Kecamatan kecil yang terkenal karena wilayah pecinan ini juga memiliki warisan kuliner yang masih bisa dicicipi, yakni yopia.
Opa Lo adalah salah satu sosok tertua yang masih bertahan di kawasan pecinan Lasem. Ia menjadi saksi hidup perkembangan Lasem dari zaman ke zaman.
Seni membatik pada sebatang rokok telah menjadi kebiasaan yang hidup sejak tempo dulu di Lasem, Rembang, Jawa Tengah
Lasem telah kesohor sebagai kota pecinan tua di Nusantara. Konon, kota ini merupakan peradaban masyarakat Tionghoa pertama di tanah Jawa.