Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sepakbola

Van Gaal Bersaing dengan Van Marwijk Jadi Pelatih Australia

Federasi Sepak Bola Australia menemui Van Gaal dan Van Marwijk di Amsterdam untuk menjajaki kemungkinan satu di antara mereka menangani Socceroos.

24 Januari 2018 | 22.18 WIB

Pelatih Manchester United, Louis van Gaal mengangkat tropi Piala FA usai tim asuhannya berhasil mengalahkan Crystal Palace di stadion Wembley, Inggris, 21 Mei 2016. Bagi tim Setan Merah, ini merupakan trofi Piala FA ke-12 dan yang pertama sejak 2004. REUTERS
Perbesar
Pelatih Manchester United, Louis van Gaal mengangkat tropi Piala FA usai tim asuhannya berhasil mengalahkan Crystal Palace di stadion Wembley, Inggris, 21 Mei 2016. Bagi tim Setan Merah, ini merupakan trofi Piala FA ke-12 dan yang pertama sejak 2004. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan manajer Manchester United dan Belanda, Louis van Gaal, sedang menjajaki kemungkinan menjadi manajer Australia ketika tampil pada Piala Dunia 2018 di Rusia, 14 Juni-15 Juli mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Tapi, Van Gaal bukan satu-satunya pelatih asal Belanda yang ditawari tim nasional berjuluk Socceroos itu untuk memimpin mereka di Rusia 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pasalnya, pejabat sepak bola Australia sudah berada Amsterdam, Minggu 21 Januari 2018, untuk mewancari secara terpisah dan pada kesempatan berbeda dengan Van Gaal dan Bert van Marwijk.

Jika Van Gaal berhasil membawa Belanda merebut peringkat ketiga Piala Dunia 2014, prestasi Van Marwjik lebih hebat lagi, yaitu membawa tim Oranye itu menembus final Piala Dunia untuk ketiga kali setelah 1974 dan 1978.

Pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, Van Marwijk membawa Wesley Sneijder, Robin van Persie, Arjen Robben, Giovanni van Bronckhorst dan kawan-kawan menyingkirkan tim favorit Brasil pada semifinal. Tapi, pada final, mereka kalah melawan Spanyol.

Dua pelatih asal Belanda tersebut didekati pejabat sepak bola Australia setelah pelatih mereka yang berjasa meloloskan tim ke putaran final Piala Dunia 2018, Ange Postecoglou, mengundurkan diri.

Berbeda dengan Van Gaal, yang lama menganggur setelah dipecat dari Manchester United  -ia sempat menolak tawaran melatih tim Belgia-, Van Marwijk menangani Arab Saudi pada babak kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Asia sampai berhasil lolos ke putaran final di Rusia.   

Tapi, saat membenarkan dirinya masuk dalam daftar incaran Australia, Van Marwijk mengungkapkan ketidakpuasan atas wewenang yang diterimanya di Arab Saudi setelah meloloskan tim itu ke Rusia 2018.

Van Marwijk dan Van Gaal ditemui Ketua Eksekutif Federasi Sepak Bola Australia, David Gallop, dan kepala tim nasionalnya, Luke Casserly, dalam wawancara terpisah di Amsterdam.

Gallop dan Casserly juga akan menemui pelatih  Roberto Mancini. Tapi, posisi mantan manajer  Manchester City itu lebih sulit karena masih terikat kontrak dengan klub Zenit St Petersburg di Liga Rusia.

Meski Mancini menjadi favorit dari para petaruh untuk terpilih menangani Australia di Rusia 2018, Bert van Marwijk tetap dinilai sebagai calon terkuat karena permintaan gajinya paling memungkinkan.

Federasi Sepak Bola Australia (FFA) dikabarkan mengisyaratkan gaji sebesar 1,5 juta dolar Australia atau sekitar Rp 16,10 miliar buat pelatih terpilih di Rusia 2018. Sedangkan gaji Mancini sekarang di Zenit sekitar 10,5 juta dolar.

DAILY TELEGRAPH | FOX SPORTS | HARI PRASETYO

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus