Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Piala Asia 2023 di Qatar akan dimulai pada 12 Januari 2024. Qatar menjadi tuan rumah setelah China menarik diri karena pembatasan COVID-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah pemain bintang akan merumput dalam turnamen sepak bola terbesar di benua Asia. Mereka akan menjadi tumpuan negara untuk meraih kembali trofi turnamen yang akan berlangsung hingga 10 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Siapa saja pemain bintang yang bakal turun di Piala Asia 2023? Berikut lima di antaranya.
Son Heung-min
Penyerang Tottenham Hotspur membawa harapan satu negara saat Korea Selatan berusaha memenangkan trofi ketiga di Piala Asia 2023. Korea memenangkan dua edisi pertama, pda tahun 1956 dan 1960, namun kalah dalam tiga final berikutnya.
Dalam diri Son Heung-min, Korea Selatan memiliki salah satu penyerang terbaik di benua Asia. Ia juga sedang berada di puncak permainannya menyusul awal yang baik pada musim ini. Bersama Tottenham Hotspur, ia telah mencetak 12 gol di Premier League.
Pemain berusia 31 tahun ini adalah kapten sekaligus jimat bagi pelatih Jurgen Klinsmann. Korea akan membutuhkannya dalam kondisi terbaiknya untuk sukses di Qatar.
Salem Al Dawsari
Terpilih sebagai pemain terbaik di Asia pada upacara penghargaan tahunan AFC pada bulan Oktober lalu, pemain sayap Arab Saudi ini masih berada di puncak penampilannya. Ia mencetak gol kemenangan melawan Argentina di Piala Dunia 2022 sekaligus menciptakan salah satu kejutan terbesar di sejarah sepak bola dunia.
Ia masuk sebagai salah satu dari sedikit pemain domestik yang mengungguli kebanyakan pemain bintang Liga Pro Saudi selama enam bulan terakhir. Al Dawsari menyumbang sembilan gol saat Al Hilal memuncaki klasemen. Pada usia 32 tahun, ia ingin memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain terbaik Asia dan memimpin Arab Saudi tersebut meraih gelar kontinental pertama sejak tahun 1996.
Pemain timnas Arab Saudi, Salem Al-Dawsari, melompat saat berselebrasi pada akhir laga babak penyisihan Grup A Piala Dunia 2018 melawan Mesir di Volgograd Arena, Rusia, Senin, 25 Juni. Gol Salem Al-Dawsari memastikan Arab Saudi mengemas kemenangan pertama dan terakhir meski lebih dulu tertinggal oleh gol Mohamed Salah. REUTERS
Takefusa Kubo
Pemain sayap Jepang berusia 22 tahun ini bisa menjadikan Piala Asia 2023 sebagai ajang pembuktian. Gagal mencapai prestasi di Real Madrid, ia mampu berkembang pesat di Real Sociedad dan membantu klub Spanyol tersebut lolos ke babak sistem gugur Liga Champions Eropa.
Bakat dan kreativitas belum bisa diimbangi dalam hal mencetak gol. Namun, jika Kubo dapat meniru penampilan cemerlang di Piala Dunia 2022, Jepang bisa menjadi lebih baik dari lima tahun lalu ketika tim Samurai Biru kalah dari Qatar dalam babak final Piala Asia 2019.
Pemain Real Sociedad, Takefusa Kubo, Pablo Marin dan Carlos Fernandez berselebrasi setelah mengalahkan Barcelona dalam laga Liga Spanyol di Camp Nou, Spanyol, 20 Mei 2023. Real Sociedad mengalahkan Barcelona yang telah meraih gelar juara Liga Spanyol dengan skor 1-2. REUTERS/Albert Gea
Mehdi Taremi
Striker Iran ini kesulitan mendapatkan bentuk permainan terbaik dan gol di klub FC Porto musim ini. Padahal, ia terkenal produktif saat berkarier di Portugal. Sebanyak 86 gol di seluruh kompetisi dalam tiga setengah musim di FC Porto merupakan bukti ancaman Taremi.
Sebanyak 22 gol di liga membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak Liga Primeira musim lalu. Dengan 41 gol internasional, pertahanan lawan sebaiknya mengawasi Taremi. Apalagi, Iran mengincar mahkota ketiga Piala Asia atau yang pertama sejak 1976.
Kontribusi 5 gol Mehdi Taremi membuat FC Porto keluar sebagai juara grup B setelah mengumpulkan 4 kemenangan dan 2 kekalahan. REUTERS/Yves Herman
Ali Mabkhout
Ia menjadi pemain Uni Emirat Arab paling produktif dalam sejarah liga dan tim nasional. Mabkhout berperan penting dalam perjalanan UEA ke semifinal Piala Asia 2015 di Australia. Bermain untuk satu klub, Al Jazira, ia telah mencetak 256 gol dan membuatnya mendapatkan status legenda.
Sebanyak 85 golnya untuk tim nasional juga merupakan sebuah rekor. Pada usia 33 tahun, Mabkhout menyadari bahwa waktunya hampir habis untuk mengamankan medali yang ia dambakan di panggung internasional. Sepuluh gol dalam 14 penampilan musim ini menandakan Mabkhout masih mampu bersinar di pentas besar.