Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sepakbola

7 Final Liga Champions Terbaik Sepanjang Masa: Ada Keajaiban Istanbul

Final Liga Champions 2023-2024 akan menghadirkan laga Borussia Dortmund vs Real Madrid. Simak 7 final terbaik sebelumnya.

30 Mei 2024 | 14.10 WIB

Logo Liga Champions. (uefa)
Perbesar
Logo Liga Champions. (uefa)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Final Liga Champions 2023-2024 akan menghadirkan laga Borussia Dortmund vs Real Madrid di Stadion Wembley, Minggu dinihari, 2 Juni 2024. Partai puncak ini diprediksi akan berlangsung menarik dan menyajikan banyak drama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Final-final Liga Champions sebelumnya sudah banyak yang menghadirkan hal seperti itu. Tujuh laga di antaranya bahkan layak dilabeli "yang terbaik" dalam sejarah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Daftar 7 Final Liga Champions Terbaik:

1. AC Milan 4-0 Barcelona (1993-1994)

"Ini adalah kesempurnaan," ujar Fabio Capello setelah membawa AC Milan menang atas Barcelona di final Liga Champions 1993-1994. Mereka sukses membalikkan prediksi dalam pertandingan tersebut.

Barcelona yang dilatih Johan Cruyff sebenarnya diunggulkan di atas kertas dibandingkan AC Milan pada pertandingan tersebut. Namun, dua gol Daniele Massaro sebelum jeda babak pertama, ditambah gol Dejan Savicevic dan Marcel Desailly memastikan kemenangan AC Milan.

2. Manchester United 2-1 Bayern Munchen (1998-1999)

Alex Ferguson bukan seorang pelatih yang mudah menunjukkan emosi berlebihan, tetapi saat timnya membalikkan defisit satu gol dari Bayern Munchen di laga final tersebut ia tampak dibuat terkejut.

"Saya belum mengatakan apapun kepada pemain saya. Saya baru saja memeluk dan mencium mereka. Aku sudah berliur di seluruh tubuh mereka," ujar Ferguson seusai laga.

Gol Teddy Sheringham dan Ole GUnnar Solskjaer di penghujung babak kedua secara dramatis membuat Manchester United memenangkan final Liga Champions, setelah sempat tertinggal 0-1 dari Bayern Munchen.

3. Liverpool 3-3 AC Milan (2004-2005, 3-2 pen)

Laga final Liga Champions musim 2004-2005 anatra Liverpool vs AC Milan, mungkin menjadi salah satu laga terbaik sekaligus mengejutkan dalam sejarah sepak bola. Laga tersebut bahkan disebut sebagai Miracle of Istanbul, sesuai lokasi diselenggarakannya final kala itu.

"Tidak ada perayaan liar setelahnya, itu lebih (rasa) tidak percaya," ujar Dietmar Hamann, pemain Liverpool kala itu.

AC Milan yang sempat unggul 3-0, harus menelan pil pahit saat Liverpool menyamakan kedudukan dan kemudian menang 3-2 di babak adu penalti. Miracle of Istanbul yang tak akan dilupakan.

Selanjutnya....

4. Manchester United 1-1 Chelsea (2007-2008, 6-5 pen)

"Saya bermain bagus dalam pertandingan itu, mencetak gol, dan kemudian gagal mengeksekusi penalti (dalam adu penalti), itu akan menjadi hari terburuk dalam hidupku," kata  Cristiano Ronaldo soal laga ini.

Pada pertandingan tersebut, Cristiano Ronaldo membawa Manchester United unggul, sebelum Chelsea menyamakan kedudukan melalui Frank Lampard. Cristiano Ronaldo gagal di adu penalti, begitu juga John Terry, Manchester United akhirnya menang 6-5 di momen penentuan tersebut.

5. Barcelona 2-0 Manchester United (2008-2009)

Manchester United kembali ke final, kali ini lawan mereka adalah Barcelona yang dilatih Pep Guardiola. Gaya bermain tiki-taka membuat Manchester United bertekuk lutut dengan skor 0-2 dari Barcelona, melalui gol Samuel Eto'o dan Lionel Messi.

Barcelona pun berhasil meraih treble winners musim itu, setelah merengkuh gelar Liga Spanyol dan Copa del Rey.

Selanjutnya...

6. Chelsea 1-1 Bayern Munchen (2011-2012, 4-3 pen)

Thomas Muller mencetak gol pembuka untuk Bayern Munchen, tetapi Didier Drogba membuat gol penyama kedudukan untuk Chelsea.

Penyelamatan penalti Arjen Robben di masa injury time oleh Petr Cech, menjadi kunci Chelsea terus menghidupkan peluang yang akhirnya menang dengan skor 4-3 di babak adu penalti.

"Itu adalah takdir. Saya sangat percaya pada takdir. Itu sudah ditulis sejak lama tetapi kami tidak mengetahuinya," ujar Didier Drogba.

7. Real Madrid 4-1 Atletico Madrid (2013-2014)

Atletico Madrid hampir menjadi juara, andai gol Diego Godin di babak pertama tak disamakan oleh Sergio Ramos pada akhir babak kedua.

Gol sundulan dramatis Sergio Ramos itu kemudian diikuti gol gareth Bale, Marcelo, dan penalti Cristiano Ronaldo yang membuat Los Blancos berbalik unggul menjadi 4-1.

"Kebahagiaan itu akan tetap bersamaku selamanya," ujar Sergi Ramos tentang momen tersebut.

UEFA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus