Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Timnas Iran Amir Ghalenoei yakin kemenangan 2-1 atas Jepang di perempat final Piala Asia 2023 dapat menjadi titik balik sepak bola di negaranya. Tim Melli bangkit dari ketertinggalan satu gol di Education City Stadium untuk mengalahkan Samurai Biru berkat dua gol dari Mohammad Mohebi dan Alireza Jahanbakhsh di babak kedua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemenangan atas Jepang membawa Iran ke babak semifinal Piala Asia untuk kedua kalinya berturut-turut. Mereka akan menghadapi tuan rumah sekaligus juara bertahan Qatar.“Sepak bola Asia harusnya bergembira dengan pertandingan ini. Kita patut bangga dengan performa para pemainyang telah memberikan segalanya untuk para suporter,” kata Ghalenoei, dikutip dari AFC.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang mendukung kami selama ini, terima kasih kepada keluarga saya atas semua yang mereka alami selama bertahun-tahun ini. Pertandingan ini bisa menjadi titik balik bagi sepak bola Iran, tidak hanya bagi tim nasional senior, namun juga bagi tim U-23, U-19, dan keseluruhan sepak bola.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya pikir setiap orang harus percaya. Kami memiliki banyak pelatih hebat Iran dalam sejarah yang tidak pernah mendapat kesempatan melatih di Eropa. Jika kita ingin memiliki standar kinerja yang lebih tinggi, kita harus memiliki rencana jangka panjang, infrastruktur, stadion dan yang paling penting adalah dukungan dari pihak berwenang di Iran,” ucap Ghalonoei menambahkan.
Pelatih Timnas Iran Amir Ghalenoei. Doc. AFC.
Setelah kalah dari Jepang 3-0 di semifinal edisi sebelumnya di Uni Emirat Arab, Iran kesulitan mengimbangi Jepang di awal pertandingan. Namun, mereka bangkit dengan cara main yang berbeda setelah babak kedua dimulai. Penjaga gawang Timnas Jepang Zion Suzuki melakukan banyak penyelamatan untuk mencegah timnya kebobolan lebih banyak gol.
“Kami menghormati sepak bola Jepang karena mereka adalah tim besar dan mereka memiliki pemain bagus yang bermain di liga-liga top Eropa. Pelatih Hajime Moriyasu adalah teman saya dan berkarakter besar. Saya juga ingin mengucapkan selamat kepada Jepang atas penampilan mereka."
“Kami memulai dengan sedikit lambat dan membuat beberapa kesalahan, namun kepercayaan diri kami meningkat selangkah demi selangkah, kami menerapkan strategi high press tinggi dan mencoba mengeluarkan tiga gelandang tengah Jepang, dan saya pikir perubahan itu membantu kami memenangkan pertandingan,” kata Ghalonoei.