Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Tottenham Hotspur Antonio Conte mengaku sedih kepada bekas klubnya, Chelsea, setelah pemiliknya, Roman Abramovich, dijatuhi sanksi oleh pemerintah Inggris. Abramovich mendapatkan sanksi setelah adanya operasi militer Rusia ke Ukraina sejak dua pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Abramovich, yang telah berada di bawah pengawasan pemerintah Inggris, mengumumkan akan menjual klub London barat itu. Namun, sanksi membuat proses itu kini ditunda sehingga The Blues berada dalam ketidakpastian. Chelsea harus beroperasi di bawah izin khusus pemerintah Inggris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Conte berhasil membawa Chelsea meraih gelar Liga Inggris pada musim 2016-2017 dan mahkota Piala FA pada musim berikutnya. Dia mengaku iba kepada kondisi yang dihadapi bekas timnya itu.
"Ini tak mudah, dan jujur saja, sangat disayangkan, sangat disayangkan juga karena saya pernah menjadi pelatih klub ini dan menikmati dua musim,” kata Conte kepada wartawan menjelang pertandingan melawan Manchester United yang akan digelar Sabtu besok.
"Saya pernah memenangkan dua gelar untuk klub ini dan sayang saja mendengarkan keadaannya saat ini. Bukan perkara mudah untuk pemain, juga untuk (manajer) Thomas Tuchel, pendukung, dan lingkungan Chelsea," ujar pelatih berkebangsaan Italia tersebut.
Abramovich membeli Chelsea pada 2003 dengan merogoh kocek sebesar 140 juta pound atau Rp 2,6 triliun. Investasinya menghasilkan era paling sukses dalam sejarah klub itu saat mereka lima kali menjuarai Liga Primer Inggris, lima kali juara Piala FA, dan dua kali Liga Champions.
Masuknya nama Abramovich dalam daftar sanksi Inggris tak lepas dari anggapan kedekatannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Namun, beberapa kali, Abramovich membantah memiliki hubungan seperti itu.
Rusia menyebut aksinya di Ukraina sebagai "operasi khusus" yang dirancang tidak untuk menduduki wilayah itu. Rusia menyebut operasi tersebut untuk menghancurkan kemampuan militer tetangganya tersebut dan menangkap apa yang dianggapnya kaum nasionalis berbahaya.
"Sejujurnya saya berharap situasi antara Rusia dan Ukraina ini secara umum bisa selesai dan menemukan perdamaian karena itu terlalu penting," kata Antonio Conte. "Saya mengharapkan yang terbaik untuk klub ini, yang pasti saya mencintai tim ini."