Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mengatakan bahwa masalah ketersediaan wasit menjadi alasan penerapan Video Assistant Referee (VAR) dalam Liga 1 Indonesia ditunda. "Awalnya VAR akan diterapkan musim ini dan direncanakan pada Februari namun tertunda satu bulan," kata Erick di Padang, Rabu, 6 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Erick menjelaskan ketersediaan wasit membuat penerapan teknologi VAR belum sepenuhnya siap. VAR, kata dia, kemungkinan belum bisa diterapkan dalam Liga 1 musim 2023-2024. "Mesin VAR sudah siap tetapi SDM wasitnya belum siap karena ada kekurangan 12 hingga 18 pendukung perwasitan," kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laki-laki yang juga menjabat sebagai menteri badan usaha milik negara itu mengatakan bahwa PSSI masih harus melatih wasit VAR. Erick memastikan setelah pelatihan dan pembekalan itu pertandingan-pertandingan Liga 1 akan menggunakan VAR guna menjamin kompetisi yang sehat dan profesional. Selain itu, ia juga memperkirakan bahwa VAR akan diterapkan pada saat Championship Series.
Sebelumnya, pengamat sepak bola nasional Mohamad Kusnaeni mengatakan penerapan teknologi VAR dalam Liga 1 Indonesia perlu disiapkan secara baik dari sisi infrastruktur dan SDM. Kesiapan dua aspek tersebut, kata dia, bisa membuat hasilnya tidak mengecewakan.
Kusnaeni mengatakan uji coba VAR merupakan langkah maju bagi dunia sepak bola Indonesia. "VAR menjadi salah satu standar kompetisi sepak bola profesional yang baik," ucap dia.
VAR Telah Diuji Coba
PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) yang menjadi operator Liga 1 dan PSSI telah mengadakan uji coba penerapan VAR tahap ketiga di Lapangan JSI, Megamendung, Bogor, Sabtu, 17 Februari 2024. “Bagi saya, dengan digunakannya VAR, kualitas liga akan semakin baik, dengan demikian akan semakin baik juga industri sepak bola kita. Pemain akan semakin baik juga mainnya. Dia tahu semua terjaga dengan baik," kata Erick
Pada tahap uji coba itu, delapan kamera dipasang di sejumlah titik lapangan dalam pertandingan klub Sekolah Sepak Bola (SSB) lokal. Dalam uji coba itu, wasit dan asisten wasit juga melakukan simulasi operator tayang ulang yang digunakan sebagai pertimbangan dalam keputusan-keputusan penting.
Hal itu meliputi pengambilan keputusan gol sah atau tidak sah, pengecekan penalti atau tidak penalti, kemungkinan pelanggaran berpotensi kartu kuning atau kartu merah, dan kesalahan pengidentifikasian oleh wasit utama atau hakim garis.
Foto 
