Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Cristiano Ronaldo mengungkapkan peristiwa di balik kepindahannya ke Manchester United pada bursa transfer musim panas tahun lalu. Ia mengaku hampir belabuh ke klub rival sekota, Manchester City, tetapi intervensi Sir Alex Ferguson membuatnya memilih Manchester United sebagai gantinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ronaldo juga mengatakan bahwa ada klub lain tertarik untuk mengontraknya dari Juventus pada 2021. Namun, pemain berusia 37 tahun itu mengikuti hatinya dan bergabung kembali dengan United, meskipun awalnya klub yang bermarkas di Old Trafford tersebut tak masuk pilihan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Yah, sejujurnya, kepindahan saya ke City sudah dekat. Mereka banyak berbicara dan Guardiola mengatakan dua minggu lalu bahwa mereka berusaha keras untuk merekrut saya," kata Ronaldo dikutip dari Skysports.
"Tapi, seperti yang Anda tahu, sejarah saya ada di Manchester United. Di hati Anda, Anda merasakan apa yang Anda lakukan sebelumnya, dan itu membuat perbedaan. Dan tentu saja, juga ada Sir Alex Ferguson. Itu adalah keputusan sadar karena hati berbicara kepada Anda pada saat itu," kata peraih lima gelar Ballon d'Or tersebut.
Ronaldo bercerita, "Saya pikir itu berbicara dengan Ferguson adalah kuncinya. Saya tidak akan mengatakan bahwa Manchester City tidak dekat. Tapi saya pikir, saya membuat keputusan secara sadar. Saya tidak menyesal. Sir Alex Ferguson adalah kuncinya. Saya berbicara dengannya. Dia berkata kepada saya bahwa, tidak mungkin bagi saya untuk datang ke Manchester City'. Saya berkata, 'oke bos.'"
"Jadi saya mengambil keputusan dan saya ulangi: Dengan hati nurani, saya menganggap bahwa itu adalah keputusan yang baik."
"Itu adalah momen yang bagus, tidak ada yang mengharapkannya. Segalanya berubah dalam 72 jam. Anda merencanakan, tetapi mereka saling berbicara, tidak hanya Man City, tetapi juga ada klub lain. Manchester United bukan bagian dari tim itu, tetapi akhirnya keputusan itu mengejutkan semua orang, bahkan saya," ujar Ronaldo.
Kemesraan Ronaldo dan Manchester United tak bertahan lama. Ia mungkin menjadi pilihan utama pelatih saat itu, Ole Gunnar Solskjaer. Namun, rentetan hasil buruk Setan Merah membuat posisi Solskjaer tergantikan. Ralf Rangnick masuk dan, saat itulah, Ronaldo mulai tergusur.
"Jauh di lubuk hati saya, saya tidak pernah melihatnya (Rangnick) sebagai bos karena saya melihat beberapa poin di mana saya tidak pernah setuju dengannya. Ketika Anda memecat Ole Solskjaer, Anda harus mendatangkan manajer top, bukan direktur olahraga," kata dia.
"Tentu saja itu konyol. Jika Anda bahkan bukan seorang pelatih, bagaimana Anda akan menjadi bos Manchester United? Mereka tidak mengikuti cara yang benar untuk mengikuti klub seperti Liverpool atau Manchester City. Mereka tertinggal beberapa langkah. Mereka harus meningkatkan dan mengubah susunan staf, direktur, atau presiden. Saya tidak tahu siapa masalahnya di sana," kata Cristiano Ronaldo menambahkan.