Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyerang Persis Solo Ramadhan Sananta tidak dipanggil oleh pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong untuk dua laga terakhir putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Juni ini. Hal itu menjadi motivasi bagi pemain asal Daik, Lingga, Provinsi Kepulauan Riau ini untuk bekerja keras dan memberikan yang terbaik agar bisa kembali mendapat panggilan ke tim nasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sananta memilili 10 caps bersama timnas senior dengan lima gol dan 11 caps bersama timnas U-23 dengan koleksi tiga gol. Dari dua pemanggilan timnas terakhir yaitu putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup F pada Maret lalu dan di Piala Asia U-23 2024 Qatar beberapa waktu lalu, Sananta selalu menjadi bagian Merah Putih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Saya harus memberikan yang terbaik di liga dan saya harus belajar apa kekurangan saya. Saya bilang 'saya gak takut bersaing', saya harus maju dan bersedia maju lagi berseragam Indonesia," kata Sananta saat ditemui ANTARA di Jakarta Selatan, Jumat, 14 Juni 2024.
"Tentu sangat sedih karena gak dipanggil. Tapi saya selalu positif mungkin ke depannya saya harus bekerja lebih baik," ujarnya menambahkan.
Saat ini, ketika kompetisi Liga 1 sedang masa libur, Sananta berusaha terus menjaga kebugarannya. Ia mengatakan apa yang dilakukannya itu demi bisa kembali berseragam Merah Putih. Selain itu, ia ingin tetap menjadi pilihan utama di klubnya di tengah rencana regulasi pemain asing kompetisi Liga 1 Indonesia musim depan yang akan menggunakan delapan pemain asing.
"Ada (latihan) karena kita sudah memasuki libur kompetisi jadi saya harus menjaga kebugaran saya. Kita tahu sendiri liga ini rencana ada delapan pemain asing. Saya harus kejar terus ketertinggalan saya dan saya harus terus belajar selayaknya sebagai striker," katanya.
Indonesia melaju ke putaran ketiga setelah mengalahkan Filipina dengan skor 2-0 pada laga terakhir putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup F di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa, 11 Juni lalu.
Dalam laga itu, Indonesia sejatinya memiliki banyak peluang gol, sehingga berpeluang mencetak lebih dari dua gol. Namun, buruknya penyelesaian akhir Garuda membuat 20 tembakan yang dilakukan yang tujuh di antaranya tepat sasaran dan satu tembakan membentur mistar gawang, hanya membuahkan dua gol yang dicetak Thom Haye dan Rizky Ridho.
Mengomentari soal hal itu, sebagai seorang striker, Sananta mengaku sedikit geregetan. Namun, ia juga memaklumi keadaan rekan-rekannya di timnas yang kesulitan mencetak banyak gol.
"Ya saya tentu yang melihat gereget karena mungkin peluangnya banyak. Mungkin saya gak tahu ya, saya merasa kondisinya di dalam lapangan dan di luar lapangan beda," katanya
"Karena di dalam lapangan kan kita harus mengambil keputusan yang cepat dan tepat. Ini saya merasakan ya mungkin ada kesalahan yang harus kita pelajari."
Jadwal terdekat Timnas Indonesia adalah berlaga di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada September mendatang. Siapa yang akan menjadi lawannya, masih menunggu hasil undian yang dijadwalkan pada 27 Juni nanti.