Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sepakbola

Di Tengah Agresi Israel, Timnas Palestina Siap Tampil di Piala Asia 2023

Persiapan Piala Asia 2023 tidak mudah bagi timnas Palestina karena perang terus melanda negerinya.

13 Januari 2024 | 15.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Palestina akan menghadapi Iran dalam pertandingan perdana Grup C Piala Asia 2023 pada Senin dini hari WIB, 15 Januari 2024. Palestina telah mempersiapkan turnamen di kamp-kamp di Aljazair dan Arab Saudi menjelang partisipasi ketiga mereka di turnamen kontinental itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Persiapan pasukan Makram Daboub jauh dari mudah karena bom Israel menghujani Gaza setiap hari ketika jumlah korban tewas mendekati angka 24.000 menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Perang selalu terjadi bagi Lions of Canaan karena FA berharap kehadiran tim di Qatar menambah fokus dunia pada situasi tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kejuaraan domestik di Tepi Barat dan Jalur Gaza telah ditangguhkan sejak dimulainya perang Israel vs Hamas pada Oktober lalu, sehingga persiapan Piala Asia dalam situasi seperti ini merupakan pengembaraan bagi para pemain Palestina. 

Mereka tidak mampu, dan juga tidak ingin melepaskan diri dari apa yang rakyat mereka derita setiap hari di tangan Israel. “Kami memiliki masalah fisik, teknis, dan taktis akibat penangguhan kejuaraan lokal tanpa melupakan aspek mental,” kata pelatih kelahiran Tunisia, Daboub, seperti dikutip AS pada Jumat, 13 Januari 2024.

Ini akan menjadi turnamen khusus bagi para pesepak bola Palestina yang harus mengatasi hambatan psikologis untuk tampil di level tertinggi. Sebab, tidak mungkin untuk melepaskan diri dari apa yang terjadi di Gaza setiap hari dengan rekan senegaranya dan anggota keluarga mereka terancam oleh perang. 

“Selama kamp pelatihan di Aljazair, kami mencoba memutuskan hubungan dari jejaring sosial, mengisolasi diri secara mental, tetapi setelah pelatihan, terkadang seseorang mengetahui bahwa mereka telah kehilangan teman atau anggota keluarga,” kata Mohammed Rashid yang telah mencatatkan 36 penampilan internasional bersama Palestina kepada surat kabar Italia Gazzetta dello Sport.

“Saya ingin memberi tahu orang-orang kami bahwa hati kami akan bersama mereka di lapangan. Kami akan berusaha memberikan kebahagiaan sederhana kepada masyarakat kami di Gaza,” ujar penjaga gawang Rami Hamadeh. 

Timnas Palestina tiba di Qatar pada 3 Januari lalu dengan banyak anggota tim dengan bangga mengenakan keffiyeh di leher mereka sebagai tanda identitas dan solidaritas terhadap bangsanya.

Selanjutnya, puluhan atlet Palestina gugur akibat serangan Israel…

Rashid menceritakan apa yang dialami skuadnya kepada Gazzetta. “Ini adalah kehidupan nyata dan orang-orang kehilangan nyawa mereka setiap detiknya. Sering kali pikiran kami ada di tempat lain. Kami takut kembali ke ruang ganti untuk memeriksa telepon kami karena kami mungkin menerima pesan yang tidak ingin kami baca.”

Mereka berharap akan ada sikap yang mendukung perjuangan Palestina selama turnamen berlangsung, meskipun permintaan untuk mengheningkan cipta selama satu menit di setiap pertandingan yang melibatkan tim Palestina mungkin tidak akan dikabulkan oleh AFC. Hanya segelintir skuad Piala Asia yang memainkan sepak bola domestiknya di luar negeri seperti Yasser Hamed, Camilo Saldana, dan Oday yang masing-masing bermain di India, Chile, dan Belgia.

Informasi yang datang dari Gaza setiap hari sangatlah mengerikan. Stadion Yarmouk yang bergengsi telah digunakan sebagai penjara dan saluran berita internasional menayangkan gambar pengikut Hamas yang ditangkap oleh tentara Israel di lapangan. 

Markas besar Federasi Sepak Bola Palestina telah dihancurkan oleh bom dan awal pekan ini mereka mengumumkan terbunuhnya pelatih tim Olimpiade mereka, Hani al-Masdar, pada Ahad lalu akibat serangan udara Israel. Dia sebelumnya bermain sebagai gelandang untuk Al-Maghazi dan Gaza Sports sebelum pensiun pada 2018.

“88 atlet olahraga beregu dan individu, termasuk 67 pemain sepak bola tewas. Selain itu, 24 pejabat dari staf manajerial dan teknis kehilangan nyawa karena serangan Israel di Gaza,” lanjut pernyataan tersebut.

Setelah menghadapi Iran, timnas Palestina akan melawan Uni Emirat Arab empat hari kemudian sebelum mengakhiri kampanye penyisihan grup melawan Hong Kong pada 23 Januari. Dua tim teratas masing-masing grup otomatis melaju dengan empat tim peringkat ketiga terbaik juga melaju ke babak 16 Besar.

AS

Sapto Yunus

Sapto Yunus

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus