Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir angkat bicara mengenai peluang Piala Presiden ke depan menjadi turnamen pendamping Liga 1, bukan sekedar ajang pramusim. Ia menegaskan bahwa hal itu tidak mungkin terjadi mengingat padatnya kalender pertandingan liga dan Timnas Indonesia dalam setahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya mau setiap hari ada pertandingan, tapi realitanya tidak mungkin. Karena begini, 365 hari kita paksakan pemain untuk main, enggak mungkin, ada cedera, ada macam-macam. Belum lagi kalender (yang padat)," ujar dia dalam sesi jumpa pers Piala Presiden 2024 di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 15 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Erick menyebut selain Liga 1, dari AFC juga menggelar kompetisi antarklub di kawasan Asia yang mirip dengan Liga Champions. Kemudian di level AFF atau Asia Tenggara, terdapat turnamen ASEAN Club Championship yang baru akan bergulir musim depan. Belum lagi kompetisi level tim nasional, baik kategori senior maupun U-23, seperti Piala AFF, Piala Asia, SEA Games, dan Asian Games.
Kompetisi Liga Indonesia sudah lama tidak didampingi dengan turnamen resmi seperti yang dulu pernah dijalankan, macam Copa Indonesia atau Piala Indonesia. Terakhir kali PSSI menghadirkan turnamen pendamping yang diikuti semua tim dari Liga 1, Liga 2, Liga 3 adalah Piala Indonesia 2018. Kala itu, PSM Makassar keluar sebagai pemenang usai mengalahkan Persija Jakarta di final dengan agregat skor 2-1.
Menurut Erick, saat ini pihaknya lebih mengedepankan agenda Timnas Indonesia sebagai cara untuk membangun sepak bola di Tanah Air. "Dulu Tim Nasional enggak dapat slot. FIFA Match Day saja enggak berhenti (kompetisinya). Sekarang mandatori Tim nasional adalah ujung tombak daripada membangun bangsa kita, merah putih kita, (ada) FIFA Match Day harus stop."
"Jadi, tidak mungkin (Piala Presiden menjadi turnamen pendamping liga). Karena itu, kami sudah mengatur kalender tiga tahun ke depan, di mana ada slot klub, liga, ada slot tim nasional. Itu harus dijaga dengan baik," kata Erick menambahkan.
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu menilai talenta sepak bola Indonesia yang belum berlimpah saat ini menjadi faktor lain Piala Presiden tidak dijadikan turnamen pendamping liga. Ia tidak mau memforsir para pemain di klub untuk terus bermain sehingga menyebabkan efek samping negatif kepada mereka.
Piala Presiden sendiri akan kembali bergulir tahun ini sebagai turnamen pramusim menuju Liga 1 2024-2025. Kali ini, ajang tersebut diikuti delapan tim dan dijadwalkan mulai berlangsung pada 19 Juli hingga 4 Agustus 2024 mendatang.
Pilihan Editor: Piala Presiden 2024: Daftar 8 Tim Peserta, Format Turnamen, dan Alasan Pemilihan Tim