Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

sepakbola

Imbang Lawan Tottenham, Pelatih Olympiacos Tak Pasang Target

Setelah timnya menang lawan Tottenham Hotspur, pelatih Olympiacos, Pedro Martins optimistis timnya bakal bikin kejutan lagi.

20 September 2019 | 09.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tottenham Hotspur gelagapan di Stadion Karaiskakis, markas Olympiacos, kemarin. Dalam laga pertama penyisihan Grup B Liga Champions 2019/2020, Spurs ditahan imbang oleh wakil Yunani itu dengan skor 2-2.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cukup mengejutkan,karena sebelum laga tersebut, Spurs diprediksi bisa menang mudah di kandang Olympiacos. Alasannya, kualitas pemain Tottenham lebih gagah ketimbang kubu tuan rumah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun faktanya, tim berjulukan Erythrolefki atau Pasukan Merah-Putih itu justru bikin Spurs megap-megap sejak awal babak pertama. Di luar dugaan, Olympiacos bermain teramat rapi, ngotot, dan menekan.

Sebenarnya Spurs sempat unggul 2-0 pada babak pertama lewat eksekusi penalti Harry Kane dan sepakan geledek Lucas Moura. Namun Olympiacos mengejar gol melalui Daniel Podence pada menit akhir babak pertama dan sepakan penalti Mathieu Valbuena pada babak kedua.

Di atas kertas, kedua tim bermain sama kuat. Dari penguasaan bola, Spurs unggul 56 : 44 persen. Sementara itu, dari jumlah serangan, Olympiacos di atas angin, yakni 17 : 10. Namun kedua tim sama-sama menciptakan lima peluang gol.

Manajer Spurs, Mauricio Pochettino, kecewa berat oleh hasil imbang tersebut. Melayang sudah torehan tiga angka yang sudah ia idamkan, bahkan sebelum timnya terbang ke Yunani.

Amarah Pochettino bertambah ketika melihat anak-anak didiknya dibikin kliyengan oleh Olympiacos. Ironis, karena pada Sabtu pekan lalu, Spurs tampil ciamik saat menggilas Crystal Palace 4-0. "Terutama pada babak pertama. Tim bermain seperti tanpa strategi. Padahal saya sudah menyiapkan strategi jitu, tapi para pemain seperti tak menghargainya," kata pelatih berusia 47 tahun itu.

Saat rehat, Pochettino sudah mengingatkan anak didiknya untuk kembali pada rencana. Mantan pelatih Southampton itu mengatakan di papan skor Spurs masih unggul 2-1, tapi jika melihat statistik pertandingan, Olympiacos lebih berpeluang menang.

Pochettino pun memberi pujian bagi Olympiacos. Menurut dia, tim Yunani itu punya kualitas yang cukup merepotkan pada musim ini. Terlebih pada tiga pemain lini serang mereka: Podence, Valbuena, dan Miguel Guerrero.

Ketiganya punya kecepatan dan strategi jitu untuk menembus lini pertahanan Tottenham. Bahkan Podence menjadi pemain terbaik dalam laga itu atau man of the match.

"Saya rasa mereka layak mendapat kredit positif. Ini adalah kompetisi terhebat di dunia, panggung yang pas untuk mereka," kata Pochettino.

Penyerang andalan Spurs, Harry Kane, meminta rekan-rekannya berpikir positif atas hasil imbang melawan Olympiacos. Pertama, Tottenham tidak kalah. Hasil imbang membuat The Lilywhites masih mendapatkan satu poin. "Pada musim lalu, kami pun mengawali Liga Champions dengan buruk. Bahkan harus kejar-kejaran angka dengan Inter Milan," kata penyerang berusia 27 tahun itu.

Walhasil, Kane optimistis timnya masih punya peluang lolos dari penyisihan grup musim ini. Syukur-syukur bisa mengulang nasib sampai di partai final. Namun, syaratnya, Spurs harus segera berbenah dan meraih poin sebanyak mungkin dalam lima laga sisa di Grup B. "Kami harus melakukan evaluasi mumpung masih pada awal babak penyisihan," kata Kane.

Sementara itu, Manajer Olympiacos, Pedro Martins, merasa puas atas kinerja anak-anak didiknya. Menurut Martins, para pemainnya punya kualitas permainan yang hampir sama dengan Tottenham, salah satu tim papan atas Liga Primer Inggris dan finalis Liga Champions musim lalu.

Pelatih berkebangsaan Portugal itu juga memuji mental anak-anak didiknya. Sebab, meski sempat tertinggal dua gol, Guilherme dan kawan-kawan mampu mengejar skor dengan catatan statistik memuaskan.

"Kualitas permainan kami lebih dari skor seri 2-2. Permainan kami sungguh cemerlang. Bayangkan, bukan perkara mudah mengejar dua gol melawan tim sekelas Tottenham," kata pelatih berusia 49 tahun itu.

Kini Martins optimistis timnya bakal bikin kejutan lagi dalam partai-partai selanjutnya di Grup B. Selain Spurs, Olympiacos masih harus menghadapi juara Bundesliga, Bayern Muenchen, dan wakil Serbia, Red Star Belgrade. Sementara itu, dalam laga lainnya, Muenchen sukses mencukur Red Star 3-0 di Allianz Arena, kemarin.

"Kami tak akan pasang target muluk di Liga Champions. Kami hanya ingin menikmati setiap laga sembari mengeluarkan potensi terbaik kami," kata Martins.

METRO | GUARDIAN | BBC

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus