Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Lainnya

Ini Pihak yang Menolak Timnas Israel Laga di Piala Dunia U-20 2023, Berikut Alasannya

Partisipasi timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023 ditolak berbagai pihak. Berikut sejumlah pihak yang menolak kehadiran Israel.

20 Maret 2023 | 07.13 WIB

Ketua umum KNPI Haris Pertama. twitter.com
Perbesar
Ketua umum KNPI Haris Pertama. twitter.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Timnas U-20 Israel berhak tampil di Piala Dunia U-20 2023 yang akan digelar di Indonesia Mei sampai Juni mendatang. Pasalnya, mereka berhasil menjadi finalis Piala Eropa U-19 pada 2022 lalu. Namun, keikutsertaan Timnas Israel U-20 di Piala Dunia U-20 2023 tersebut menuai sejumlah penolakan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Komite Nasional Pemuda Indonesia atau KNPI menilai penyebab utama penolakan dari beberapa pihak terhadap Timnas Israel berlaga di Piala Dunia U-20 adalah terkait dengan pengakuan atas eksistensi Israel sebagai sebuah negara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Penyebab utama penolakan terhadap Timnas Israel U-20 yang digelar di Indonesia ini tak lepas dari tidak adanya pengakuan Indonesia akan eksistensi Israel sebagai sebuah negara,” kata Ketua Umum KNPI Haris Pertama dalam keterangan tertulis, Rabu, 15 Maret 2023.

Berikut sejumlah pihak yang menolak keikutsertaan Timnas U-20 Israel di laga Piala Dunia U-20 2023 yang bakal digelar di Indonesia.

1. KNPI

KNPI merupakan salah satu pihak yang menyatakan penolakan terhadap partisipasi Timnas Israel di Piala Dunia U-20 di Indonesia. Alasannya, Indonesia tidak mengakui eksistensi Israel sebagai sebuah negara. Hal itu sesuai dengan dengan amanat alinea pertama Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945.

“Bunyi UUD NRI 1945 jelas menyatakan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa. Oleh sebab itu, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan,” ujar Haris Pertama, dikutip dari Antara.

2. PKS

Partai Keadilan Sejahtera atau PKS secara terang-terangan menolak rencana kedatangan Timnas Israel U-20 di kompetisi. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini. Fraksi PKS di DPR meminta agar Pemerintah dan PSSI juga menolak kedatangan Timnas Israel U-20. Apalagi penolakan luas disuarakan oleh berbagai elemen bangsa mulai dari ormas seperti MUI, Muhammadiyah, DDII hingga kalangan DPR.

“Sudah seharusnya Pemerintah RI dan federasi sepak bola nasional PSSI menolak kontingen Israel dengan argumentasi yang rasional dan objektif,” kata Jazuli dikutip dari laman pks.id.

3. BDS Indonesia

Penolakan Timnas Israel sebelumnya datang dari Gerakan Boycott, Divestment, and Sanction alias BDS Indonesia. Gerakan ini merupakan bentuk pergerakan global yang bertujuan untuk menghentikan pendudukan dan kolonisasi Israel terhadap Palestina. Penolakan mereka tercantum dalam laman bdsmovement.net.

BDS Indonesia menilai keterlibatan Israel dalam Piala Dunia U-20 harus ditolak. Hal ini berdasarkan pada temuan bahwa Timnas Israel secara aktif melibatkan klub-klub dari permukiman ilegal milik Israel di daerah Tepi Barat. Tindakan tersebut dinilai oleh BDS Indonesia sebagai perilaku apartheid Pemerintah Israel atas Palestina.

4. MER-C

Penolakan selanjutnya datang dari Medical Emergency Rescue Committee atau MER-C. Ini adalah organisasi sosial kemanusiaan yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis. Mereka menyebut lolosnya Timnas Israel akan menjadi ujian berat bangsa Indonesia untuk membuktikan kekonsistenannya dalam pembelaan terhadap Palestina dan penolakan atas segala bentuk penjajahan seperti yang termaktub dalam UUD 1945.

“Apabila Tim sepak bola Israel hadir di Indonesia, maka ini akan menjadi sebuah bentuk pengakuan secara tidak langsung bagi eksistensi Israel dan bentuk dukungan atas penjajahan yang dilakukan Israel kepada bangsa Palestina,” kata Dr. Sarbini Abdul Murad, Ketua Presidium MER-C Indonesia.

Menurut mereka, ketegasan pemerintah dalam hal ini Menpora, akan menjadi catatan sejarah keseriusan pemerintah bersikap terhadap penjajahan Israel atas tanah Palestina.

5. AWG

Aqsa Working Group atau AWG menjadi pihak selanjutnya yang menentang kedatangan Timnas Israel di InIndonesia. Mereka adalah lembaga kemanusiaan yang dibentuk dalam rangka mewadahi dan mengelola upaya kaum Muslimin untuk pembebasan Masjid Al-Aqsa dan membantu perjuangan rakyat Palestina. Mereka juga mengajak Muhammadiyah turut mengampanyekan penolakan terhadap Timnas Israel ini.

“Kami ingin Muhammadiyah terlibat juga dengan penolakan ini, dengan semangat Muhammadiyah yang juga membela perjuangan Palestina,” kata Ketua Presidium AWG, M Anshorullah seperti dilansir dari laman aqsaworkinggroup.com.

6. KISDI

Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam atau KISDi juga menyatakan menolak kedatangan Timnas Israel. Bersama dengan organisasi kemanusiaan lainnya seperti MER-C, AWG dan BSMI, mereka menentang kontribusi negara zionis tersebut di Piala Dunia U-23 Indonesia. Mereka juga sempat menemui Ketua DPD La Nyalla Mattalitti, untuk menyampaikan keberatan tersebut.

Ketua KISDI HM Mursalin mengatakan bahwa penolakan terhadap Timnas Israel merupakan amanat Konstitusi. “Kita tahu Indonesia sangat cinta sepak bola, tapi kecintaan Indonesia akan perdamaian di Palestina semoga jadi pertimbangan juga bagi bangsa ini,” kata dia, seperti dilansir dari laman resmi DPR RI.

7. Aliansi Solo Raya

Penolakan lain datang dari Aliansi Soloraya (Ansor) yang mendatangi gedung DPRD kota Surakarta guna melakukan audensi penolakan kedatangan tim sepakbola U-20 Israel yang akan bertanding di Piala Dunia U-20 di Indonesia pada 21 Mei - 11 Juni 2023.

Ketua Ansor Pambudi mengatakan, Indonesia memiliki konstitusi anti penjajahan yang terdapat dalam PembukaanUUD 1945 Alinea Pertama; Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

“Zionis Israel telah dikategorikan sebagai crime against humanity oleh PBB, International Criminal Court (ICC), dan Amnesty International yang melakukan politik apartheid terhadap rakyat Palestina. Zionis Israel juga telah melanggar berbagai resolusi PBB dan berbagai perjanjian perdamaian,” katanya pada Selasa, 7 Maret 2023.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus