Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Champions

Jadwal Liga Champions Pekan Ini: 4 Hal Menarik untuk Dinantikan dari Leg Kedua Semifinal

Jadwal Liga Champions akan kembali hadir tengah pekan ini. Dua pertandingan leg kedua semifinal menampilkan banyak hal menarik.

6 Mei 2024 | 20.40 WIB

Logo Liga Champions. (uefa)
Perbesar
Logo Liga Champions. (uefa)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jadwal Liga Champions akan kembali hadir tengah pekan ini. Dua pertandingan leg kedua semifinal akan menampilkan persaingan seru antara empat tim yang berebut tiket semifinal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kompetisi masih ketat setelah leg pertama terlewati. Real Madrid dan Bayern Munchen akan bertemu dalam kondisi imbang 2-2. Madrid dalam posisi lebih diuntungkan karena akan menjalani leg kedua di kandang sendiri, di hadapan para pendukungnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Satu laga lain, persaingan juga relatif imbang. Dortmund sudah unggul 1-0, tapi mereka akan bermain di kandang lawan, PSG yang dikenal kuat di kandangnya.  

Simak Jadwal Liga Champions
(Leg 2 Semifinal)

Rabu dinihari, 8 Mei 2024
02:00 PSG vs Dortmund (kedudukan 0-1) -- Live SCTV

Kamis dinihari, 9 Mei 2024
02:00 Real Madrid vs Bayern Munchen (kedudukan 2-2) -- Live SCTV

Lantas, Apa hal menarik yang bisa dinantikan dari pertandingan leg kedua semifinal nanti? Inilah empat di antaranya:

PSG Berharap pada Aura Kandang

PSG gagal memanfaatkan peluang pada leg pertama di kandang Dortmund. Mereka kalah 0-1 setelah membentur tiang gawang dua kali dalam hitungan detik di awal babak kedua melalui Kylian Mbappé dan Achraf Hakimi. 

Soal bola membentur gawang, PSG memang cukup sering melakukannya. Tim asal Prancis ini telah membentur tiang gawang sebanyak 10 kali dalam kompetisi musim ini, lebih banyak dari tim lain. Hanya Barcelona (11 pada 2011/12) yang melakukannya lebih banyak dalam satu musim Liga Champions selama 20 tahun terakhir. 

Ekspresi pemain Paris St Germain Kylian Mbappe setelah pemain Borussia Dortmund Niclas Fullkrug mencetak gol dalam pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions di Signal Iduna Park, Dortmund, 2 Mei 2024. REUTERS/Leon Kuegeler

Dapatkah pasukan Luis Enrique tampil lebih klinis di leg kedua? Faktor penonton bisa jadi pembeda. Juga ada soal kemudaan. PSG menjadi tim pertama yang memulai pertandingan semifinal Liga Champions dengan 11 pemain di bawah usia 30 tahun sejak Bayern di 2011/12.

Ini menjadi sebuah perbedaan yang cukup kontras dengan tim Dortmund yang dipenuhi oleh pemain berpengalaman seperti Mats Hummels, Emre Can, Marcel Sabitzer, dan Marco Reus. Kini, pertanyaannya adalah, bisakah para pemain muda ini menghadapi tantangan dan tekanan karena hanya berjarak satu pertandingan lagi menuju final?

Selanjutnya: Yang dinantikan dari Dortmund

Dortmund Punya Pertahanan Baik

Dortmund meneruskan penampilan kandang mereka yang baik di leg pertama. Kini tidak terkalahkan dalam 11 pertandingan terakhir mereka dalam Liga Champion di kandang sendiri (menang 7 seri 4). 

Namun, mereka kini menghadapi ujian besar di kandang PSG. Mereka pernah kalah 0-2 saat bertandang ke Parc des Princes pada fase grup Liga Champions musim ini. 

Rekor tandang mereka di babak sistem gugur kompetisi ini juga mengkhawatirkan. Dortmund hanya mampu meraih kemenangan dalam satu dari 11 laga tandang terakhir mereka (seri 1 kalah 9).

Pemain Borussia Dortmund Niclas Fullkrug melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang PSG dalam pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions di Signal Iduna Park, Dortmund, 2 Mei 2024. Gol Niclas Fullkrug bawa Dortmund kalahkan tamunya PSG. REUTERS/Thilo Schmuelgen

Oleh karena itu, kini fokus beralih ke lini pertahanan Dortmund. Itu yang akan menjadi modal mereka pada leg kedua. Mereka telah mencatatkan lima clean sheet di kompetisi musim ini - lebih banyak dari tim lain. Satu cleen sheet lagi akan bisa membawa mereka ke final Liga Champion untuk ketiga kalinya. 

Matt Hummels adalah jimat pertahanan mereka di leg pertama. Ia menjaga Kylian Mbappé dan kawan-kawan relatif tenang dan memenangkan Player of the Match. Pemain berusia 35 tahun ini siap untuk memikul tanggung jawab di ibu kota Prancis. 

"Tentu saja kami ingin pergi ke Wembley, tetapi hari Selasa di Paris akan menjadi laga yang sulit," kata Hummels. "Jika Anda ingin mencapai final, Anda harus bisa bertahan di Paris."

Selanjutnya: Yang dinantikan dari Real Madrid

Real Madrid Uji Ketangguhan Bernabeu

Dua gol Vinícius Júnior di Munchen telah menghindarkan Madrid dari kekalahan pertama di Liga Champions musim ini. Mereka juga menunjukkan statistik yang sangat baik untuk bekal menjalani partai kedua. 

Real Madrid terus menang dan hanya kalah sekali dari 24 pertandingan kompetisi klub UEFA sebelumnya ketika mereka bermain imbang pada leg pertama di laga tandang.  Satu-satunya pengecualian adalah perempat final Piala Eropa 1990/91 melawan Spartak Moskva. Kemenangan juga meraih raih dalam lima pertandingan dimana mereka bermain imbang pada leg pertama dengan skor 2-2.

Setelah bertahan di Jerman, jalan menuju final di Wembley terlihat sangat terbuka. Gelandang Aurélien Tchouameni mengatakan, "Kami menginginkan kemenangan, tetapi yang paling penting adalah bahwa kami akan melakoni laga leg kedua di Bernabeu di depan para pendukung kami. Kami tahu bahwa kami adalah tim terbaik di dunia." 

Pemain Real Madrid Vinicius Junior mencetak gol penalti ke gawang Bayern Munchen di leg pertama semifinal Liga Champions, 30 April 2024. REUTERS/Kai Pfaffenbach

Sementara itu penyerang Madrid, Rodrygo, merasa bahwa momentum ada pada timnya. "Sekarang kami akan bertandang ke Bernabeu dengan pertandingan yang masih terbuka dan semua yang harus diperjuangkan, tetapi kami berada di tempat kami sekarang. Kami semua berharap laga ini dapat segera dimulai - kami tidak sabar."

Selanjutnya: Yang dinantikan dari Bayern Munchen


Bayern Melakukan Penebusan

Setelah kehilangan gelar juara Liga Jerman dari Bayer Leverkusen, Bayern Munchen masih memiliki peluang mempertahankan harga dirinya. Mereka akan sangat terpacu untuk lolos ke final Liga Champions, bahkan menjuarainya.

Mereka akan membuktikan tekadnya saat berlaga di Bernabeu. Seperti yang dikatakan oleh sang penyerang, Harry Kane: "Semua yang kami perjuangkan ada di kompetisi ini. Kami hanya harus menemukan cara untuk menyelesaikannya." 

"Laga tandang melawan Real Madrid akan sangat sulit, namun kami harus pergi ke sana dengan keyakinan penuh dan meraih kemenangan."

Pemain Bayern Munchen Harry Kane dalam latihan. Action Images via Reuters/Jason Cairnduff

Mereka harus melupakan statistik yang kurang menguntungkan. Tim Bundesliga ini belum pernah meraih kemenangan dalam tujuh laga tandang melawan Madrid (seri 1 kalah 6) sejak kemenangan 1-0 di semifinal Liga Champions 2000/01.

Satu hal yang bisa memberikan kenyamanan: hanya sekali sebelumnya Bayern bermain imbang 2-2 di leg pertama dalam pertandingan Eropa. Mereka meraihnya pada semifinal Piala UEFA 1995/96 melawan Barcelona, ketika mereka memenangkan leg kedua dengan skor 2-1 dan meraih trofi.

UEFA

Nurdin Saleh

Nurdin Saleh

Bergabung dengan Tempo sejak 2000. Kini bertugas di Desk Jeda, menulis soal isu-isu olahraga dan gaya hidup. Pernah menjadi juri untuk penghargaan pemain sepak bola terbaik dunia Ballon d'Or.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus