Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemain baru Manchester United Joshua Zirkzee mengumpamakan kehidupannya dalam beberapa pekan terakhir seperti roller coaster. Setelah penampilannya yang apik bersama klub Serie A Italia Bologna, penyerang berusia 23 tahun ini pindah ke Old Trafford.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Musim lalu, Zirkzee mencetak 11 gol dan lima assist untuk membantu Bologna mengamankan tempat di babak penyisihan grup di Liga Champions. Musim depan, akan menjadi tantangan baru baginya bersama Man United. Pemain asal Belanda ini meneken kontrak dengan klub Liga Inggris itu dengan durasi lima tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, Zirkzee melakukan debut seniornya saat Timnas Belanda mengalahkan Turki di perempat final Euro 2024. Ketika itu dia masuk dari bangku cadangan pada menit-menit akhir. Namun, perjalanan Tim Oranje hanya sampai semifinal setelah dikalahkan Inggris.
Zirkzee mendapat waktu istirahat setelah tampil di kejuaraan kontinental itu. Dia diperkirakan baru akan bergabung dengan rekan satu tim barunya pada awal Agustus nanti.
Kedatangan Zirkzee memberikan harapan baru bagi Manchester United. Kehadiran penyerang berpostur 1,93 meter ini bisa menjadi opsi lini depan bagi pelatih Erik ten Hag. Penggemar Ronaldinho dan Zlatan Ibrahimovic memiliki kreativitas dan pergerakan lincah yang bisa membantu membongkar pertahanan lawan.
"Ya, ini merupakan roller-coaster dalam beberapa minggu terakhir, tapi ada beberapa pengalaman yang sangat bagus. Saya sangat senang berada di sini," kata Zirkzee dalam wawancara untuk situs United.
"Tentunya (saya tiba) di titik yang bagus, melakukan transfer ke Manchester United jelas merupakan sesuatu yang sangat positif, jadi ya, saya tidak sabar untuk memulai dan melanjutkan apa yang pada dasarnya saya lakukan musim lalu," tuturnya.
Zirkzee merupakan talenta berbakat. Dia menghabiskan masa kecilnya di Spijkenisse, di Belanda bagian selatan. Di sana, dia mengembangkan bakatnya di lapangan sepak bola tertutup yang dinamai legenda sepak bola asal negaranya, Johan Cruyff.
"Sebagai anak muda yang tumbuh dewasa, bermain dengan pemain yang lebih tangguh dan lebih besar yang lebih tua dari Anda membuat Anda beradaptasi, jadi saya pikir itu adalah sesuatu yang Anda pelajari sejak usia muda di Belanda, terutama di tempat saya dibesarkan,” kata Zirkzee.
“(Saya) pemain kreatif, bagus dalam penguasaan bola, saya kadang-kadang agak sulit ditebak," ujarnya.
Zirkzee menceritakan bagaimana dia mendapatkan masalah dengan ibunya karena pulang terlambat. Hal itu diulangnya beberapa kali. “Saya berharap dia memaafkan saya saat saya pulang terlambat, atau jika saya merusak sesuatu di halaman belakang,” katanya.
Menyinggung soal Erik ten Hag, pelatih Manchester United yang juga berasal dari Belanda, serta kehadiran mantan pemain asal negaranya yang juga legenda klub Ruud van Nistelrooy, ia merasa terhormat. Menurut dia, keberadaan keduanya akan membantu dalam menyesuaikan diri dengan klub barunya. Akan tetapi, dia menekankan, hal itu bukan satu-satunya alasan kepindahannya ke Old Trafford.
“Manchester United adalah klub yang sangat besar, jadi ini merupakan keistimewaan dan keuntungan ekstra bagi saya,” katanya. “Memiliki beberapa orang Belanda di sekitar jelas membuat segalanya lebih mudah, (tetapi) sejujurnya saya adalah orang yang santai, saya tidak terlalu sulit beradaptasi."
“Tentu saja ketika saya masih muda, menonton tim nasional Belanda, Manchester United, menonton (Van Nistelrooy) bermain, salah satu orang yang ingin seolah menjadi dirinya ketika bermain dengan teman-teman," tutur Joshua Zirkzee.
REUTERS