Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah mengalahkan Nigeria 2-1 pada pertandingan pemanasan Piala Dunia 2018 di Wembley, London, Sabtu 2 Juni, ada optimisme yang sangat kuat dari kubu Three Lions, pendukungnya, dan sebagian pengamat bahwa tim asuhan Gareth Southgate itu akan bisa berprestasi di Rusia.
Baca: Jadwal Inggris di Piala Dunia 2018: Ogah Hanya Perempat Final
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kamis ini di Ellen Road, Leeds, pasukan Southgate akan kembali melakukan pertandingan pemanasan melawan Kroasia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Saya sangat yakin dengan para pemain yang kami miliki dalam skuad. Manajer telah membawa gagasan-gagasan brilian sehingga kami makin kompak,” kata bek kanan Inggris dari klub Manchester City, Kyle Walker.
Baca: Piala Dunia 2018: Kane Jadi Kapten Inggris, Ada Potensi Masalah
Southgate memuji permainannya anak-anak asuhannya yang dikatakan tidak egois dan melakukan pergantian posisi dengan baik. Bek kawakan Gary Cahill mencetak gol perdana pada menit ketujuh disusul sang kapten Harry Kane menit ke-39. Alex Iwobi, penyerang Arsenal, memperkecil kekalahan Nigeria pada menit 47 babak kedua.
Sebagian penggemar menyebut permainan Dele Alli dan kawan-kawan di lini tengah Three Lions enak ditonton.
Tapi, bisakah Inggris menjadi juara Piala Dunia lagi setelah 1966? Gary Lineker, mantan bintang dan penyerang andalan Inggris, bulan lalu memuji keberanian Southage untuk memprioritaskan pemain muda dalam 23 pemain pilihannya.
“Piala Dunia 2018 ini akan memberikan pengalaman dan pelajaran berharga buat Inggris buat ke depannya. Tidak usah dibebani dengan target juara,” kata Lineker.
Komentar Lineker ini jauh lebih maju dibandingkan pernyataan pemain Inggris ketika mencapai semifinal Piala Dunia 1990 itu sebelumnya tentang tim asuhan Southgate beberapa bulan sebelumnya.
Lineker sebelumnya mengungkapkan rasa pesimis menyambut Piala Dunia 2018 karena ia melihat langkanya kualitas para juniornya sekarang. Mantan penyerang Barcelona pada era mendiang Johan Cruyff itu hanya melihat Harry Kane yang bisa diandalkan.
Sebelum Piala Dunia 2018, Inggris sukses memenangi Piala Dunia U-17 dan menjuarai Piala Dunia U-20 untuk kali pertama. Semuanya ini terjadi tahun lalu.
Tapi, sebagian pengamat masih ragu tim Tiga Singa ini bisa memutus keterpurukanya di Piala Dunia senior sejak era Lineker dan kawan-kawan pada 1990.
Baca: Piala Dunia 2018: Iran Jadi Tim Pertama Tiba di Rusia
Piala Dunia 1990 di Italia adalah prestasi terbaik Inggris sejauh setelah menjadi juara 1966. Dua puluh delapan tahun lalu di Turin, tim asuhan almarhum manajer Bobby Robson hanya gagal ke final karena kalah adu penalti 3-4 dari Jerman Barat setelah seri 1-1.
Piala Dunia 1990 adalah era ketika para pemain Inggris memiliki talenta seniman bola seperti pada diri Paul Gascoigne, Gary Lineker, Chris Wadle, Bryan Robson, John Barnes, Peter Beardsley, dan kawan-kawan.
Gascoigne merupakan simbol paling pas dari warna lain dari gaya sepak bola Inggris sampai sekarang. Kemampuan teknik dipadu dengan kreativitas dan petualangan yang hebat.
Baca: Piala Dunia 2018: Sochi, Kota Wisata Tepi Laut Populer di Rusia
Harry Kane dan kawan-kawan pada era sekarang belum menampakkan mereka akan tampil beda, meski mereka punya kekompakkan dan daya juang yang tinggi.