Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pemain Liverpool Roberto Firmino mengungkapkan hubungan Sadio Mane dan Mohamed Salah selama ketiganya masih bermain bersama di Anfield. Pemain asal Brasil itu menyebut Mane dan Salah bukanlah teman baik di luar lapangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mereka tidak pernah menjadi sahabat baik. Masing-masing menjaga privasinya sendiri. Jarang sekali terlihat keduanya berbicara, dan saya tidak yakin apakah itu terkait dengan rivalitas antara Mesir dan Senegal dalam kompetisi Afrika," ujar dia dalam bukunya yang berjudul 'Si Senor: My Liverpool Years'.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Firmino, Mane, dan Salah mulai menjadi trio andalan di lini depan Liverpool sejak musim 2017-2018 hingga musim 2021-2022. Selama lima tahun tampil bersama, ketiganya total mencatatkan 374 gol dan 163 assist untuk The Reds. Mereka juga mempersembahkan berbagai gelar bergengsi, seperti trofi Liga Inggris, Liga Champions, hingga Piala Dunia Antarklub.
Bobby, sapaan akrab Firmino, mengaku sebagai penghubung Mane dan Salah di lapangan. Ia yang kebetulan menempati posisi sebagai penyerang tengah, tepat di antara kedua pemain tersebut melihat langsung bagaimana tatapan dan gestur yang diperlihatkan kedua pemain tersebut satu sama lain.
"Saya berada di lapangan, tepat di tengah-tengah mereka. Saya melihat secara langsung tatapan-tatapan, ekspresi wajah, bahasa tubuh, ketidakpuasan ketika satu orang marah pada yang lain. Saya bisa merasakannya. Saya adalah penghubung antara mereka dalam permainan serangan kami dan sebagai pemadam kebakaran dalam situasi-situasi tersebut," tuturnya.
"Bagi banyak orang perselisihan (melawan Burnley pada Agustus 2019) antara Mane dan Salah adalah yang pertama dan terakhir. Tapi, saya tahu bahwa perselisihan itu sudah mulai berkecamuk sejak musim sebelumnya. Insting dan kewajiban saya adalah meredakan situasi di antara mereka. Menuangkan air ke dalam api, bukan bensin," kata Firmino menambahkan.
Pemain yang kini memperkuat Al Ahli itu selalu bersikap netral dalam "persaingan" Mane dan Salah di lapangan. Ia selalu mengutamakan kepentingan tim, sehingga tak heran jika catatan assist-nya lebih banyak dibanding gol. Situasi tersebut tentu menimbulkan pertanyaan soal ketajamannya sebagai seorang striker. Namun, keputusan itu diambil bukan tanpa sebab.
"Saya tidak pernah memihak. Itulah mengapa mereka mencintai saya. Saya selalu memberikan bola kepada keduanya. Keutamaan saya adalah kemenangan tim. Banyak yang fokus pada apa yang saya bawa ke trio serangan dalam hal taktik, tetapi mungkin ini sama pentingnya dengan elemen manusiawi. Jika saya tidak melakukannya, itu akan menjadi badai antara keduanya di lapangan," ucapnya.
Dari trio Liverpool itu kini yang tersisa hanya Mohamed Salah di Anfield. Sadio Mane sempat memperkuat Bayern Munchen pada 2022 sebelum pergi ke Liga Arab Saudi mengikuti jejak Roberto Firmino dengan bergabung ke Al Nassr pada awal musim ini.