Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Mali U-17 keluar sebagai tim peringkat ketiga Piala Dunia U-17 2023 setelah mengalahkan Argentina U-17, Jumat, 1 Desember 2023. Laga yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo ini berakhir dengan skor 3-0.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Penyerang Ibrahim Diarra mengaku senang timnya dapat pulang dengan membawa medali perunggu. Meski begitu, menurut dia, kemenangan telak atas La Albiceleste bukan merupakan sesuatu yang spesial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Ya lawan kami memang Argentina, tapi kami adalah Mali, 3-0 bukanlah sesuatu yang luar biasa. Kami bisa bersaing dengan siapa saja dan kami adalah Mali," ujar dia saat ditemui di zona pertemuan pemain dan media, di Stadion Manahan, Solo, Jumat, 1 Desember 2023.
Dalam laga tersebut, Diarra turut mencatatkan namanya di papan skor. Ia menjadi pembuka kebuntuan Les Aigles pada menit ke-9. Menerima umpan Sekou Kone, Diarra yang berdiri bebas di sisi kanan melepaskan tendangan ke pojok kanan bawah gawang yang dijaga Jeremias Florentin.
Gol tersebut mengantarkan Diarra sebagai top skor Mali di Piala Dunia U-17 2023. Total, penyerang sayap berusia 17 tahun itu mengoleksi lima gol selama turnamen.
Ia mengaku senang atas pencapaian tersebut dan mendedikasikan golnya untuk masyarakat Mali. "Kami datang untuk ini dan saya sangat dengan semua tim. Saya tahu bahwa saya bisa mencetak gol dan akhirnya kami pulang dengan membawa medali. Saya mendedikasikan gol ini untuk masyarakat Mali," kata Diarra.
Mali menjadi kuda hitam Piala Dunia U-17 2023. Tak masuk dalam jajaran tim yang diunggulkan, kiprah Les Aigles nyatanya mampu membuat kejutan. Mereka lolos dari grup B sebagai runner up, lalu menghajar Uzbekistan 5-0 di babak 16 besar dan menyingkirkan Maroko 1-0 di perempat final. Langkah mereka terhenti di babak semifinal usai kalah 1-2 dari Prancis.
Kendati demikian, peringkat ketiga terbaik sejatinya bukan prestasi terbaik Mali. Les Aigles sebelumnya pernah menjadi runner up pada edisi 2015. Namun, bukan berarti kemenangan ini tak membuat para pemain senang, terlihat dari bagaimana mereka merayakannya usai laga dengan memutari lapangan sambil menari dan menirukan selebrasi 'siu' ala Cristiano Ronaldo bersama penonton.
Foto 
