Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Indonesia

Turnamen LSI Ngambang, PSM Menimbang Kontrak Luciano Leandro

Luciano Leandro semula diplot membesut PSM untuk turnamen jangka panjang.

6 Januari 2016 | 10.39 WIB

Luciano Leandro. TEMPO/ Wahyu Setiawan
Perbesar
Luciano Leandro. TEMPO/ Wahyu Setiawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Makassar - Direktur Klub PSM Sumirlan tidak ingin terburu-buru mengikat kontrak Luciano Leandro sebagai pelatih skuad Juku Eja—julukan PSM Makassar. Alasannya, turnamen jangka panjang Liga Super Indonesia (LSI) yang sedianya digelar PT Liga Indonesia pada Maret-Oktober 2016 masih mengambang. “Kami belum memutuskan mengangkat Luciano sebagai pelatih kepala PSM,” kata Sumirlan, Selasa, 5 Januari 2016.

Sumarlan menambahkan, meski pelatih asal Brasil itu berencana datang ke Makassar pada Kamis besok, kepastian kontrak Luciano masih menanti hasil pertemuan 18 klub eks peserta kompetisi Liga Super Indonesia dengan PT Liga pada 15 Januari 2015. “Jangan sampai kami terlanjur mengangkat Luciano sebagai pelatih, tapi turnamen tidak jadi digulirkan."

Sepanjang 2015, PSM telah empat kali berganti pelatih. Mereka adalah Alfred Riedl, Hans Peter Schaller, Assegaf Razak, dan Liestiadi. Nama terakhir membesut PSM dalam turnamen Piala Jenderal Sudirman. “Kalau untuk turnamen jangka panjang, kita betul-betul selektif memilih pelatih,” katanya.

Bila turnamen jangka panjang jadi digelar, Sumirlan tak mau sembarangan mengambil pelatih. Sebab target utama tim dengan warna kebesaran merah-merah itu mengembalikan kejayaan PSM. Apalagi konsep turnamen tersebut layaknya kompetisi yang  menggunakan sistem kandang dan tandang. “Harapan kami turnamen ini jadi, agar pemain punya aktivitas.”

Chief Executive Officer PSM Rully Habibie mengaku tidak tahu-menahu rencana manajemen mendatangkan Luciano. Pasalnya, sampai saat ini belum ada kepastian soal turnamen atau kompetisi yang akan diikuti PSM. “Saya belum tahu kalau PSM akan mengangkat Luciano sebagai pelatih,” tuturnya.

Melihat perkembangan keadaan, Luciano sendiri masih menimbang-nimbang jadi datang ke Makassar atau tidak. Menurut Luciano, dia masih mengurus visa kerja untuk ke Indonesia. Namun pengurusan visa kerja itu tidak mudah lantaran tidak ada permintaan tertulis dari PSM supaya dirinya mengarsiteki PSM. “Sulit ke Makassar karena belum ada surat resmi. Kan harus ada undangan dari manajemen, apa tujuan ke sana,” kata Luciano.

Turnamen Liga Super terancam batal setelah Kementerian Pemuda dan Olahraga tak mau memberikan lampu hijau kepada PT Liga Indonesia untuk menjadi operator sebelum mereka berkoordinasi dengan tim transisi. Direktur PT Liga Joko Driyono hanya mau bertemu dengan Badan Olahraga Profesional Indonesia dengan alasan punya kedudukan hukum lebih kuat ketimbang Tim Transisi.

DIDIT HARIYADI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kukuh S. Wibowo

Kukuh S. Wibowo

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus