atau cari berdasarkan hari
Polda Metro Jaya mempersilakan SAMINDO - Setara Institute untuk melampirkan bukti tambahan yang ditemukan kemudian tentang Aisha Weddings
Sahabat Milenial Indonesia (Samindo)-SETARA Institute diperiksa penyidik Polda Metro Jaya sebagai pelapor WO Aisha Weddings.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga menyampaikan dua basis yang harus kuat untuk mencegah perkawinan anak.
Sahabat Milenial Indonesia-SETARA Institute membantah tudingan yang menyebut laporan polisi terhadap penyelenggara jasa pernikahan Aisha Weddings.
Polisi sedang mempelajari laporan terhadap Aisha Weddings yang masuk dan berencana memanggil pelapor dalam waktu dekat.
endiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, menilai ada kejanggalan di balik kehebohan munculnya situs jasa penyedia pernikahan bernama Aisha Weddings.
KUPI meminta polisi menyelesaikan kasus promosi kawin anak oleh Aisha Weddings agar kejadian serupa tidak terulang.
KUPI menyoroti promosi kawin anak, nikah siri, dan poligami oleh Aisha Weddings dengan narasi ketaatan dan ketakwaan adalah bentuk pelecehan agama.
Alissa Wahid mengatakan Aisha Weddings bukti pembiaran praktek ultra konservatif dalam beragama.
Masyarakat Sipil Untuk Penghapusan Perkawinan Anak, menilai Aisha Weddings yang mempromosikan perkawinan di bawah umur, melawan hukum.
Perwakilan International NGO Forum on Indonesian Development Dian Kartikasari menganggap jasa Aisha Weddings adalah bentuk perdagangan orang.
Ketua Pengurus Asosiasi LBH APIK Nursyahbani Katjasungkana mengatakan Aisha Weddings telah mempromosikan praktik pedofil.
Komnas Perempuan mendukung seruan Menteri PPPA Bintang Puspayoga kepada polisi untuk mengusut tuntas Aisha Weddings.
Bintang Puspayoga mengatakan promosi nikah di usia muda Aisha Weddings telah membuat geram Kemen PPPA dan semua LSM perlindungan anak.
Kemenag menyatakan kampanye nikah muda dari Aisha Weddings banyak mudaratnya.
Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, menilai ada kejanggalan di balik kehebohan munculnya situs jasa penyedia pernikahan anak bernama Aisha Weddings.
Wedding organizer Aisha Weddings disebut melanggar sejumlah undang-undang karena menawarkan perkawinan untuk anak perempuan 12 tahun.