atau cari berdasarkan hari
"Ahok jadi Gubernur DKI saja bisa, apalagi cuma BUMN," kata Buya Syafii
Buya Syafii Maarif mengatakan ada beberapa bidang yang harus diperhatikan oleh Mendikbud periode berikutnya, yakni pembentukan karakter siswa.
Buya Syafii mengatakan pembahasan revisi UU KPK memiliki kelemahan karena lembaga antirasuah tak diajak bicara.
Buya Syafii menceritakan, ia hanya memberi masukan kepada Jokowi untuk membentuk kabinet yang bagus.
Buya Syafii mengatakan banyak orang jahat di lingkaran kekuasaan. Dia mengibaratkan banyak musang berbulu ayam di lingkaran kekuasaan itu.
Buya Syafii mengatakan sudah menghubungi orang dekat Jokowi dan berbicara nasib seleksi capim KPK.
Buya Syafii meminta jangan memilih Capim KPK yang memiliki catatan buruk.
Buya Syafii mengatakan Jokowi seharusnya mendapat masukan yang tepat soal capim KPK.
Buya Syafii menyinggung soal kriteria menteri untuk kabinet yang akan dibentuk Presiden Jokowi mendatang.
Buya Syafii bercerita soal kedatangan Amien Rais di kediamannya, Perum Nogotirto Gamping Sleman, pada Senin 29 Juli 2019.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyambangi Yogyakarta guna bertemu cendekiawan Ahmad Syafii Maarif alias Buya Syafii.
Fasilitas itu tidak hanya diberikan untuk Syafii Maarif tapi juga untuk para mantan ketua umum maupun para sesepuh Muhammadiyah.
Sebelumnya, Buya Syafii menjalani perawatan di rumah sakit itu sejak Rabu lalu karena penyakit batu ginjal.
Menurut Jokowi, dia selalu memonitor kondisi kesehatan Buya Syafii melalui Mensesneg Pratikno dan tim dokter kepresidenan yang dikirim.
Cendekiawan Ahmad Syafii Maarif alias Buya Syafii sudah mulai pulih kesehatannya setelah dirawat di rumah sakit PKU Muhammadiyah Gamping.
Anggota Dewan Pengarah BPIP Buya Syafii Maarif menyarankan Jokowi membentuk zaken kabinet untuk periode lima tahun mendatang.
Buya Syafii menilai saling klaim kemenangan baik dari kubu Jokowi maupun Prabowo hanya bersifat internal.
Buya Syafii menilai gerakan people power tak semestinya dilakukan karena Indonesia adalah negara hukum.
Buya Syafii mengatakan intoleransi sudah merusak anak-anak sekolah.
Buya Syafii menilai dukungan keluarga pendiri Muhammadiyah kepada Prabowo tak mencerminkan suara warga Muhammadiyah.