atau cari berdasarkan hari
Teknologi e-Voting atau e-pemilu yang dikembangkan BPPT dan PT Inti sejak 2012 menawarkan kecanggihan dan kemudahan pemilu
Hampir seribu desa telah melakoni pemilihan langsung dengan sistem e-Voting
Teknologi Pemilu Elektronik atau e-Pemilu milik BPPT sudah diterapkan pada Pilkades.
BPPT menjamin penggunaan e-Pemilu dalam pemilihan umum lebih transparan.
Teknologi e-Pemilu milik BPPT sudah diterapkan dalam 981 Pilkades.
BPPT menyatakan, jika e-Pemilu diterapkan petugas KPPS bisa pulang jam 2 siang, sehingga tidak lagi kelelahan seperti sekarang.
Penerapan teknologi pemilu elektronik atau e-Pemilu di Indonesia memiliki banyak keuntungan.
Top 3 Tekno berita hari ini tentang e-Pemilu, Motorola 5g, dan Samsung Galaxy A Series terbaru.
Saling mengklaim menang Pilpres tak akan terjadi jika menggunakan e-Pemilu karena hasilnya langsung.
BPPT melakukan kegiatan alih teknologi ke PT INTI sebagai BUMN di bidang pengembangan telekomunikasi, elektronika dan konten.
Penerapan teknologi pemilu elektronik atau e-Pemilu mengalami beberapa hambatan, di antaranya belum diatur dalam undang-undang.
Penghitungan suara Pilpres dan Pemilu 2019 lebih cepat dengan menggunakan e-Pemilu.
Serorang guru di Kenya bernama Vincent Omondi dengan mudah membuat platform e-Voting bisa untuk pemilu.
Kepala Program e-Pemilu BPPT Andrari Grahitandaru menjelaskan bahwa pemilu elektronik dibuat untuk menghemat anggaran dan mempermudah pemilih.
Penerapan teknologi pemilu elektronik (e-Pemilu) tentu membutuhkan anggaran yang sangat besar.
BPPT mengusulkan teknologi tanda tangan digital secara langsung dari tempat pemungutan suara (TPS) oleh KPPS dalam Pemilu 2019.