atau cari berdasarkan hari
Asosiasi Gula Indonesia memperkirakan produksi gula tahun ini turun 10 persen dibandingkan 2019.
Laporan investigasi Majalah Tempo edisi 9-15 September 2019 bertajuk "Gula-Gula Dua Saudara" dinilai menyudutkan Kementerian Pertanian.
Menteri Perdagangan Enggarsito Lukita mengancam akan mencabut izin perusahaan yang menyalahgunakan produksi gula rafinasi dengan dijual bebas ke pasar
Impor gula mentah itu dilakukan guna memenuhi konsumsi gula kristal putih (GKP).
APTRI meminta Presiden Jokowi pilih menteri yang memahami petani tebu karena saat ini industri gula sudah kritis.
PTPN X menargetkan untuk meningkatkan kinerja pergulaan hingga 15 persen.
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengelar uji coba lelang gula rafinasi.
Pelaku Industri Makanan dan Minuman Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat resah dengan aturan gula rafinasi.
Skema lelang gula rafinasi yang akan diberlakukan pemerintah membuat petani tebu khawatir.
Direktur Indef Enny Sri Hartati mengatakan lebih baik pemerintah mengembalikan distribusi gula ke produsen langsung.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengatakan kepentingan industri agar lelang gula rafinasi tidak menganggu pasokan.
Asosiasi Pengusaha Indonesia menolak sistem lelang gula rafinasi untuk industri kecil dan menengah. Ketua Umum Apindo Hariyadi B Sukamdani menyatakan tidak setuju dengan rencana pemerintah untuk melakukan lelang gula rafinasi kepada industri kecil dan menengah.
Jejak jaringan Artha Graha di PT Pasar Komoditas Jakarta (PKJ), penyelenggara pasar lelang gula kristal rafinasi.
Harga eceran tertinggi gula saat ini, yaitu Rp 12.500 per kilogram, sudah memberikan margin yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan biaya pokok produksinya.
Menurut petani tebu, cost produksi gula cukup tinggi yaitu Rp 10.600 per kilogram sementara harga beli oleh pedagang adalah Rp 11.000 per kilogram.
Gula tebu untuk konsumsi tanpa tambahan perasa dan pewarna masuk dalam kategori 13 kebutuhan pokok tak dikenakan PPN 10 persen.
Menurut APTRI, saat ini terjadi penumpukan stok gula tani sebesar 250 ribu ton.
Lelang pembelian gula rafinasi diberlakukan untuk memeratakan pelaku usaha dalam mendapatkan (membeli) bahan baku, yaitu gula.
Lelang bersama itu gula rafinasi bisa terkontrol harganya, dengaan catatan harganya jangan di bawah HPP,
