atau cari berdasarkan hari
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan mengatakan Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus memberikan perhatian terhadap industri kayu ringan.
Terpukul oleh perang dagang, nilai ekspor kayu olahan Indonesia sampai 31 Desember 2019 hanya mencapai US$ 11,64 miliar.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, pelemahan rupiah disebabkan faktor eksternal.
Pemerintah bakal memberi insentif untuk para pelaku industri kecil dan menengah di bidang kayu dan furnitur.
Jokowi menuturkan, pemerintah memberikan sejumlah insentif bagi beberapa industri furniture dan rajinan untuk mendongkrak nilai ekspor.
Pengapalan pertama produk kayu dengan lisensi FLEGT asal Indonesia ke Inggris ini ada sekitar 17 kargo.
Menteri Luar Negeri Retno menjelaskan bahwa kita harus memanfaatkan keunggulan komparatif produk kayu untuk meraih pasar yang lebih besar di UE.
Implementasi sistem verifikasi legalitas kayu perlu disempurnakan karena diyakini mampu membangkitkan pelaku usaha mebel skala industri kecil dan mene
Lisensi untuk tujuan ekspor ke 24 negara di Uni Eropa terdiri atas produk panel, furnitur, woodworking, kerajinan, chips, kertas, dan perkakas.
Lisensi "Forest Law Enforcement Governance and Trade" atas produk kayu asal Indonesia di pasar Uni Eropa resmi diberlakukan mulai 15 November 2016.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan percaya diri produksi kayu hutan tanaman industri pada tahun ini mencapai 40,82 juta meter kubik
"Tahun lalu US$3,4 juta. Harapannya tahun ini sama atau bisa lebih 10 persen," kata Merry Maryati, Direktur Pengembangan Promosi dan Citra, Kemendag.
Total invetasi dari industri kayu tersebut sebesar US$ 5 juta atau setara dengan Rp 65 miliar.
Produk furnitur dan barang antik asal Indonesia didorong untuk bisa meningkat ke pasar Rusia untuk menyokong kebutuhan hotel dan restoran.
Uni Eropa memberikan Indonesia pengakuan terhadap Forest Law Enforcement Governance and Trade/FLEGT.
Kementerian Lingkungan Hidup yakin Indonesia dapat mengungguli China dan Vietnam dalam memperebutkan pasar mebel.
Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen berperan sebagai pemantau Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SLVK).
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, memprediksi nilai ekspor industri mebel dan kayu olahan mampu mencapai US$ 5 miliar dalam 5 tahun mendatang
Menperin tantang Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) mengembangkan industri mebel hingga ke daerah-daerah di luar Jawa.
Sudah ada lima perusahaan yang menutup pabriknya atau tidak beroperasi seiring dengan lesunya ekspor kayu barecore ke Taiwan dan Cina.