atau cari berdasarkan hari
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan masih tersisa Rp 1,7 miliar uang yang belum dikembalikan nasabah.
Bank Mandiri menargetkan dana Rp 10 miliar dari saldo nasabah yang tiba-tiba bertambah bakal kembali semua minggu depan.
Bank Mandiri memiliki sejumlah langkah supaya nasabah yang belum mengembalikan dana setelah saldonya bertambah usai kejadian error sistem.
Untuk menenangkan nasabah yang protes karena saldonya berkurang, Bank Mandiri memberikan kompensasi berupa e-money dan voucher online.
Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas menyebut duit Rp 10 miliar yang belum dikembalikan nasabah saat error terhitung sangat kecil.
Direktur Bisnis dan Jaringan PT Bank Mandiri Tbk., Hery Gunadi mengatakan kejadian error saldo nasabah pada 20 Juli lalu bukan ulah hacker.
OJK meminta Bank Mandiri selalu mengupdate sistem IT-nya karena ancaman peretas atau hacker sangat tinggi.
Saat sistem error, 2.600 nasabah Bank Mandiri menarik uang dari saldonya yang tiba-tiba bertambah.
Bank Mandiri membagikan 3.300 e-money yang masing-masing berisi nominal Rp 100 ribu kepada nasabah yang komplain karena dirugikan.
Polri mengungkapkan belum menerima laporan dari pihak Bank Mandiri terkait insiden hilang dan bertambahnya uang di rekening nasabah secara mendadak.
Bank Indonesia mengungkapkan permasalahan terkait error sistem teknologi informasi perbankan Bank Mandiri telah diproses dan sudah selesai.
Saham Bank Mandiri dibuka Rp 7.800, turun dari penutupan perdagangan saham sebelumnya yang sebesar Rp 7.875.
Setelah kejadian Bank Mandiri error pada akhir pekan kemarin, OJK mengingatkan semua bank mengevaluasi sistem IT secara berkala.
OJK meminta Bank Mandiri untuk segera melaporkan permasalahan yang terjadi kemarin.
Analis menyatakan error yang menimpa PT Bank Mandiri Persero Tbk. belum terlihat mempengaruhi pergerakan saham berkode BMRI itu.
Bank Indonesia bakal mengevaluasi dan meneliti insiden errornya sistem Bank Mandiri, Sabtu, 20 Juli 2019 lalu.
Bank Mandiri menyatakan pengaduan yang masuk ke perusahaannya sudah mereda setelah adanya normalisasi sistem pelayanan perseroan.
Roy juga mengkritik kelambatan penanganan dari pihak Bank Mandiri terhadap gangguan tersebut.
Ahli Keamanan Siber Vaksincom Alfons Tanujaya menyatakan sistem sempat error karena Bank Mandiri tak mempersiapkan proses upgrade sistem lebih matang.
Bank Mandiri menyatakan bahwa saat ini ada pembatasan juga pada akses dan transaksi di anjungan tunai mandiri (ATM).
