atau cari berdasarkan hari
Ketika mengirim uang kepada orang tuanya, tak lupa Seneng meminta agar sebagian uang kirimannya disedekahkan untuk pembangunan rumah ibadah.
Seneng Mujiasih alias Jessie Lorena adalah korban pembunuhan Rurik Jutting, warga Inggris yang menetap di Hong Kong.
Jasad Jesse alias Seneng Mujiasih baru tiba di kampungnya pada Rabu malam.
Jenazah akan tiba di Bandara Haluoleo, lalu diberangkatkan menggunakan kapal cepat melalui Pelabuhan Torobulu-Tampo.
Seneng Mujiasih alias Jessie Lorena adalah tulang punggung keluarga.
Menjelang kedatangan jenazah Seneng Mujiasih, keluarga menggelar tahlilan dan doa bersama.
Sumarti dan Jesse Lorena adalah tenaga kerja wanita (TKW) yang dibunuh seorang bankir di Hong Kong.
Keluarga meminta agar jenazah dimakamkan di kampung halaman di Desa Sidomakmur, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara.
Izin kerja selesai, Seneng Mujiasih alias Jesse Lorena pilih jadi wanita penghibur.
Berdasarkan data Amnesty Internasional, kebanyakan TKI di Hong Kong tergiur dengan gaji besar.
Mereka diperintah oleh tim DVI pusat untuk mengumpulkan data antemortem atau data dari korban sebelum meninggal.
Proses pemulangan sedang berlangsung.
Seorang disc jockey, Robert van den Bosch, karyawan sebuah bar, menyebut Jesse sebagai pembantu rumah tangga biasa.
Jutting menelepon polisi dan mengaku telah membunuh.
Jesse Lorena Ruri alias Seneng Mujiasih dikenal sebagai wanita yang ceria dan menyenangkan.
Jutting menyukai variasi dalam hubungan seks, yaitu bermain dengan dua atau tiga perempuan sekaligus.
Berdasarkan pemeriksaaan sementara, kontrak kerja korban di Hong Kong berlaku dua tahun dan habis pada Januari 2013.
Konjen menunggu laporan terbaru dari polisi Hong Kong.
Keluarga tenaga kerja Indonesia yang dibunuh di Hong Kong, Jessie Lorena Turi, ingin pelaku dihukum setimpal dan jenazah korban segera dipulangkan.
Orang tua warga negara Indonesia yang dibunuh di Hong Kong sempat berkomunikasi dengan anaknya pada Kamis malam.