atau cari berdasarkan hari
Petugas pernah mendapati pendaki yang hendak naik Gunung Semeru tapi berpenampilan seperti hendak ke pusat perbelanjaan dan perbekalannya tak memadai.
Untuk sementara, kuota pendaki Gunung Semeru dibatasi 120 orang per hari atau 20 persen dari kapasitas harian 600 orang.
Kuota pandakian Gunung Semeru sebanyak 120 orang per hari atau 20 persen dari kapasitas 600 orang.
Gunung Semeru kembali dibuka setelah setahun tutup. Para pendaki harus mematuhi protokol kesehatan dan jumlahnya dibatasi.
Keputusan penambahan kuota wisatawan diambil setelah mengevaluasi pelaksanaan reaktivasi wisata Gunung Bromo dalam dua minggu terakhir.
Suku Tengger yang bermukim di Desa Ngadas tidak berpartisipasi dalam reaktivasi wisata Bromo oleh TNBTS pada 28 Agustus 2020.
Kuota wisatawan yang datang ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru setiap hari dibatasi 20 persen dari kapasitas normal.
Petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menerapkan protokol kesehatan secara ketat terhadap wisatawan.
Perhatikan ketentuan sebelum berwisata ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru atau TNBTS.
Korban ditemukan oleh rekannya sendiri dalam keadaan tidak sadarkan diri di KM 18 dari titik start di Ranupane.
Mahasiswa ITS, Ridwan, sedang turun dari puncak Gunung Semeru saat terjadi longsor.
Kehidupan suku Tengger yang damai, tentram, aman dan penuh toleransi itu dikenang Raffles dalam buku The History of Java pada 1817.
Kepolisian Resor Lumajang tengah menyelidiki dugaan kasus pembunuhan yang jenazah korbannya ditemukan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS) resmi membuka kembali pendakian Gunung Semeru, Rabu, 5 April 2017.
Sebanyak 12 warga sekitar kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mengklaim lahan di dalam kawasan seluas sekitar 12 hektare.
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sudah merencanakan menutup jalur pendakian ke Gunung Semeru, mulai Rabu besok, karena cuaca buruk.
Berdasarkan UU Nomor 5 tahun 1990, penutupan jalur pendakian dapat dilakukan karena kondisi membahayakan dan alasan kepentingan pemulihan ekosistem.
Seorang pengunjung Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) bernama Sahat M. Pasaribu meninggal pada Sabtu dinihari, 8 Oktober 2016.
Setelah istirahat, korban mencoba melanjutkan pendakian. Namun baru dua langkah, ia sudah tidak kuat.
Korban mengalami sakit dan meninggal dalam perjalanan turun gunung.