atau cari berdasarkan hari
Ekonom Indef Bhima Yudhistira Adhinegara salah satunya, menilai pengelolaan utang pemerintah kurang hati-hati
Wakil Presiden Jusuf Kalla optimistis Indonesia dapat membayar utang-utangnya di masa mendatang.
"Itu gampang, kita tinggal bilang tidak bisa bayar, mau apa itu orang-orang (donor)," ucap JK menirukan jawaban Emil Salim pada 1996 lalu.
Direktur Utama Merpati Airlines Asep Ekanugraha mengatakan posisi utang perseroan saat ini menjadi Rp 6 triliun.
Kadin menyatakan industri transportasi pelayaran terbeban tingginya bunga utang.
Per September 2019, pemerintah telah menandatangani kontrak utang senilai Rp 54,28 triliun.
Apabila penerimaan pajak dan defisit APBN memang diproyeksikan melebar, maka pemerintah berpotensi untuk menarik utang lebih banyak.
Namun penarikan pinjaman tunai itu berpotensi ditunda bila penerimaan negara mulai membaik.
Ekonom Utama Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Andrew Mason, menyarankan Indonesia terus mewaspadai tingkat utang korporasi.
Sebab, rasio utang Indonesia terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) masih berada di kisaran level 30 persen.
Bank Dunia memperingatkan negara-negara di Asia Timur dan Pasifik tentang risiko penurunan pertumbuhan di kawasan tersebut.
Pemerintah menyerap dana Rp23,8 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN)
Indef mengingatkan ancaman resesi ekonomi.
Pemerintah akan melelang tujuh seri surat utang negara atau SUN pada lelang kedua dari 11 kali lelang di kuartal keempat tahun 2019.
Dengan perjanjian restrukturisasi, Krakatau Steel mendapat sejumlah relaksasi pembayaran utang.
Kuasa hukum Duniatex Group Aji Wijaya mengatakan PN Semarang memutuskan permohonan PKPU sejumlah anak usaha Duniatex.
Lembaga pemeringkat utang internasional, Moody's Investor Service menyampaikan potensi peningkatan risiko gagal bayar utang swasta korporasi Indonesia
Kemenkeu meyebut, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) selalu mewaspadai potensi gagal bayar utang dari korporasi di Indonesia.
Sri Mulyani meminta perusahaan berhati-hati dan membayar utangnya.
Perlambatan global, menurut Sri Mulyani, mengharuskan tiap perusahaan untuk mengubah asumsi kondisi ekonomi agar tetap bisa menghasilkan keuntungan.
