Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Film

AM Hendropriyono Soal Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa: Fakta Sosial di Masyarakat

Begini komentar mantan Kepala BIN AM Hendropriyono tentang film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa yang digarap oleh Hanung Bramantyo.

22 Mei 2024 | 10.30 WIB

Poster film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa. Foto: Instagram Hanung Bramantyo.
Perbesar
Poster film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa. Foto: Instagram Hanung Bramantyo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara atau BIN Jenderal TNI (Purn) Abdullah Makhmud Hendropriyono alias AM Hendropriyono, turut mengomentarai film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa yang digarap oleh Hanung Bramantyo setelah menghadiri Gala Premier yang digelar di Epicentrum pada Jumat, 18 Mei 2024.

Komentar AM Hendropriyono Soal Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

AM Hendropriyono sebelumnya mengapresiasi atas suksesnya film yang diproduksi oleh Ram Punjabi melalui MVP Picture dan juga Hanung Bramantyo yang telah sukses dalam menggarap film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa, yang tayang mulai hari ini, Rabu, 22 Mei 2024 di bioskop.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Master Intelijen itu mengatakan, film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa yang bercerita tentang kelompok organisasi keagamaan dan pelecehan seksual di ranah pesantren ini merupakan fakta sosial yang terjadi di masyarakat hingga saat ini.

"Film ini sangat bagus, karena ini adalah satu fakta sosial yang juga menjadi pembelajaran untuk masyarakat luas. Untuk kaum agamawan, umat islam, pemimpin dan tokoh-tokoh masyarakat," kata AM Hendropriyono melalui video testimoni yang diunggah oleh akun Hanung Bramantyo pada Senin, 20 Mei 2024.

Sebab, kata AM Hendropriyono, masih banyak orang-orang yang tidak bertanggung jawab menjadikan agama sebagai alat untuk meraih tujuan tertentu. Sehingga masyarakat memberikan pandangan negratif terhadap para tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat.

"Sehingga orang-orang yang punya posisi dianggap sebagai orang munafik karena punya tujuan yang lain di luar dari tujuan agama itu sendiri," katanya.

Perubahan Judul dalam Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa Dianggap Objektif

Diangkat dari buku berjudul Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur, karya dari seorang penulis bernama Muhidin M Dahlan, film ini dianggap sebagai objektif oleh AM Hendropriyono karena menggunakan judul yang berbeda.

"Judulnya diubah sangat bagus, karena kalau dari sisi filsafat bahasa, kata Tuhan yang disandingkan dengan kata pelacur itu menunjukkan split of personality. Jadi bagus judulnya diubah, saya mau berterima kasih. Sejak dari buku ke film, ini justru jadi objektif dan lebih tepat," kata AM Hendropriyono.

Bahkan, ia juga merekomendasikan agar masyarakat bisa menonton karya film yang diadaptasi dari novel kontroversi ini. Sebab menurutnya banyak sekali hal yang dapat dipetik dalam film berdurasi 117 menit ini. "Semoga masyarakat semua pada nonton, dan ini sangat besar manfaatnya bagi kita, untuk agama kita terutama Islam, dan masyarakat luas," katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus