Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adegan sadis berdarah-darah dan siksaan di luar nalar menjadi ciri khas film-film karya sutradara Eli Roth. Sutradara 51 tahun itu memang menjadi salah satu spesialis pembuat film horor bergenre gore.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Film terbarunya, Thanksgiving, yang dirilis pada pekan ini di bioskop-bioskop di DKI Jakarta dan sekitarnya menjadi pengingat standar film horor sadis ala Roth. Dalam film kali ini, Roth memunculkan sosok misterius bertopeng yang menjadi pelaku pembunuhan berantai nan keji.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagi penikmat horor tipikal gore, tentu Thanksgiving mendapat sambutan baik. Bahkan film berdurasi 106 menit ini mendapat penilaian cukup bagus di situs web IMDb dengan skor 7/10.
Namun film-film horor karya Roth tak selamanya mulus meluncur di bioskop. Beberapa film bikinannya mendapat kritik hingga larangan tayang di beberapa negara karena terlalu sadis dan mendiskreditkan salah satu suku di hutan Amazon.
Roth adalah lulusan film dari New York University yang langsung berkarier di dunia film setelah merampungkan kuliah pada 1995. Karya Roth beragam, dari film animasi, serial televisi, film layar lebar, hingga iklan televisi.
Kekuatan Roth ternyata bukan sekadar menyutradarai film. Ia juga jago menulis cerita. Namun tetap saja film horor bertema gore menjadi karya-karya spesialnya. Berikut ini film-film horor buatan Roth.
Cabin Fever (2002)
Bercerita tentang sekelompok mahasiswa yang berlibur di sebuah kabin tua di tengah hutan. Agenda liburan berubah jadi bencana lantaran sebuah penyakit misterius menyebar dengan cepat di antara mereka. Kulit mereka terkelupas hingga berdarah-darah. Mereka berjuang di ujung kematian melawan penyakit misterius itu. Ada pula bumbu persaingan asmara dan persahabatan.
Hostel (2005)
Cerita bermula dari kisah tiga pengelana yang singgah di sebuah hostel murah di pedalaman Slovakia. Celakanya, mereka menjadi target organisasi jahat yang biasa memperdagangkan orang hingga tak ragu menyiksa dan membunuh korbannya. Adegan sadis berdarah-darah menjadi tontonan intensif dalam film ini.
Hostel: Part II (2007)
Kisah film ini tak berbeda jauh dari film pertama. Hanya mengalami penambahan alur, seperti bumbu penghianatan tokoh anggota organisasi jahat yang mengajak para korban baru menginap di hostel di pedalaman Slovakia.
The Green Inferno (2013)
Film ini bercerita tentang sejumlah korban selamat pesawat jatuh di tengah hutan Amazon. Alih-alih menyambung hidup, mereka justru menjadi korban buruan suku lokal kanibal. Adegan kejam di luar nalar menjadi suguhan pilu film ini. Dari adegan korban dicongkel matanya hingga dipotong lidahnya hidup-hidup. Film ini sempat mendapat kritik hingga larangan tampil di sejumlah negara.
Thanksgiving (2023)
Film ini menceritakan kejadian pilu acara diskon besar-besaran atau Black Friday di sebuah supermarket di Plymouth, Massachusetts, pada 2022. Kerumunan orang bertumpuk membuat sejumlah pengunjung hingga petugas supermarket tewas. Setahun kemudian terjadi pembunuhan berantai terhadap orang-orang yang dianggap bertanggung jawab atas kejadian berdarah itu.
INDRA WIJAYA (BERBAGAI SUMBER)
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo