Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teroka

Drama di Balik Layar Citizen Kane

Sutradara David Fincher menyorot kameranya ke balik layar pembuatan film klasik Citizen Kane. Film hitam-putih yang ditayangkan di saluran Netflix.

2 Januari 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MANK adalah nama akrab Herman J. Mankiewicz. Sebuah nama di belakang layar yang kurang dikenal dibanding, katakanlah, nama Orson Welles, yang menyutradarai, “menulis”, dan membintangi film klasik Citizen Kane (1941). Sutradara David Fincher menggarap Mank seolah-olah ingin meluruskan dan bercerita kepada dunia: ide dan skenario Citizen Kane sepenuhnya adalah buah kerja Mank, karena “selama penulisan skenario, Welles sama sekali tak pernah hadir”. Dan, untuk itu, Mank bahkan harus berjuang agar namanya diberi kredit sebagai penulis skenario (berbagi dengan sang sutradara, Welles).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dibuat dengan film hitam-putih, dalam Mank, Fincher sengaja menggunakan pengambilan gambar, gaya bicara para aktor-aktris, bahasa tubuh, sampai hal terkecil, seperti cara merokok atau berpesta, gaya Hollywood tahun 1940-an. Tapi gaya bukan persoalan terbesar, meski itu adalah salah satu keistimewaan Fincher (antara lain Se7en, Zodiac, The Curious Case of Benjamin Button, dan serial Mindhunter), yakni menampilkan adegan-adegan klimaks. Tak akan ada yang lupa bagaimana dia menampilkan adegan tegang Brad Pitt saat memperoleh hadiah “kejutan” sebuah kardus oleh pelaku pembunuhan berantai, yang diperankan Kevin Spacey—dan Spacey tampak girang dan bergairah membayangkan wajah Pitt (Se7en, 1995). Juga bagaimana dia menggambarkan usia Benjamin Button yang justru mundur menjadi makin muda (The Curious Case of Benjamin Button, 2008).

Detail suasana cafe pada tahun 1930an dalam Mank, Netflix

Dalam Mank, Fincher tidak menyajikan ketegangan thriller atau teka-teki pelaku pembunuhan berantai seperti yang kita biasa peroleh dalam karyanya, seperti Se7en, Zodiac, dan Mindhunter. Tema film ini mungkin tidak cukup asyik dan berirama lambat bagi mereka yang tak tertarik pada kisah di balik pembuatan sebuah film. Tapi Fincher tampaknya ingin menunjukkan dua hal: pertama, betapa penulis skenario adalah salah satu pilar penting dalam produksi film yang sering tidak dihargai; kedua, masa keemasan Hollywood yang tak bisa lepas dari rantai politik. Film ini dibuat dengan gaya kilas balik: “masa kini” ketika Mank yang dalam keadaan kaki patah, digips, dan terkurung di tempat tidur sembari harus menyelesaikan skenario Citizen Kane. Dia dijaga oleh sekretarisnya, Rita Alexander (Lily Collins), yang mengetik isi skenario dari dikte sang maestro; pengurus sehari-hari, Frieda (Monika Grossman); dan produser John Houseman (Sam Troughton), yang bertanggung jawab agar Mank tidak terjun ke botol-botol alkohol, yang sudah pasti akan membuat penulisannya macet dan kacau.

Adapun “masa lalu” disajikan melalui serangkaian kilas balik. Kita kemudian mempelajari berbagai problem Mank di industri film Hollywood. Mank memang dianggap jenius. Dia sudah mulai dijauhi banyak produser karena tingkah lakunya, tapi semua orang mengakui betapa hebatnya dia dalam menulis skenario. Itu pula sebabnya Orson Welles, aktor muda yang baru dipercayakan debutnya, berani memilih Mank sebagai penulisnya. Sayang, mulut Mank tidak menggunakan filter saat berbicara, terutama jika sedang dikuasai alkohol.

Proses pengambilan gambar film Mank. Netflix

Salah satu sasaran racauan Mank adalah produser Louis B. Mayer (Arliss Howard), yang berkongsi dengan William Randolph Hearst (Charles Dance). Hearst adalah konglomerat media terkemuka—terutama untuk koran-koran gosip yang mengutamakan sensasi—yang terjun ke dunia politik. Tokoh Charles Foster Kane dalam Citizen Kane yang diperankan dan disutradarai Orson Welles terinspirasi dari perjalanan hidup Hearst.

Dalam Mank, Fincher menggali bagaimana berkuasanya Hearst dan Mayer, sementara Mank tak peduli dengan imbauan untuk tidak menggunakan Hearst sebagai obyek penulisan skenarionya. Konflik politik di belakang layar, sekaligus konflik antara Mank dan Orson Welles yang semula meminta Mank tak menuliskan kreditasi namanya, juga menjadi sorotan.

Mank. Netflix

Mank menjadi istimewa karena peristiwa di balik layar memang sering jauh lebih dramatis daripada cerita di layar lebar. Yang tak diceritakan dalam film ini adalah bagaimana Hearst mencoba menghalangi peredaran Citizen Kane. Toh, dalam penghargaan Academy Awards ketika Citizen Kane memperoleh sembilan nominasi, ternyata hanya Mank (dan Welles) yang mendapatkan Piala Oscar untuk penulisan Skenario Asli Terbaik.

Sedangkan untuk film Mank? Gary Oldman sudah digadang-gadang akan kembali menjadi salah satu nomine dalam Academy Awards 2021.

LEILA S. CHUDORI

MANK

Sutradara: David Fincher
Skenario: Jack Fincher
Pemain: Gary Oldman, Amanda Seyfried, Lily Collins, Charles Dance, Tom Burke

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus