Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teroka

Ebi Langkung: Pais Semadi

dalam daun di luar kata yang rimbun kuserap bumbu sunyi

9 Juni 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

dalam daun
di luar kata yang rimbun
kuserap bumbu sunyi

di atas bara arang
kubakar tubuhku sendiri
supaya lengkap usia
menutup lekat lemak surgawi

kami ikan emas tahu
jubah berahimu hanya dohir belaka
maka kuurungkan niatku
untuk semua yang tampak kilau

hingga kuyup tubuhku melemas
asap bangkit dari tubuhku
yang semu-hitam

kukenali kau wangi sejati
dari rempah dan kemangi

bukalah
sudah waktunya aku terbang
membagi tubuh ini
dan yang tak kau jangkau ini

2018



Ketupat Burdah

dua lingkar pucuk janur
ke pucuk umur, kukendalikan kilauku
dengan kuning hening yang bersulur

setelah kita sama-sama mengerti
dunia hanya dari lobang kecil
dari anyaman tangan yang fana

kusepikan cahaya atas sepasang beriring
mengikat nafsu yang mulai mengembang
dalam ruang panci dan musim

di atas piring kita pun berseri
menatap tangan doa
yang mengangkat ganggang kami

kita hanya segumpal nasi
dari beras kecil yang kau takar
dan kita berangkat ke surga

2018



Joko Setyo Nugroho: Cuaca Di Stepa

di sepanjang stepa, jingga,
pendar terakhir matahari gugur,
menyebar dalam belukar,
dalam tanduk antelop,
sepasang antelop yang tengah bertekur

nyaris tak ada akasia, cuma satu-dua
seekor singa di cabangnya
dan sekawanan rusa tengah berjaga
meski sudah menduga
akan ada yang dimangsa

sebab telah dikepung suara-suara
derik ular di betis batu,
desir angin yang seolah-olah
mengirimkan pesan kematian
pada burung hering,
pada rumput kering

namun ada yang lebih tangguh
selain predator, selain detritivor

ialah cuaca,
amat muskil ditebak prasangka,
meski bukan mata rantai
pada jejaring makanan
ia pasti mengintai,
dengan mudah meremukkan

di sepanjang stepa,
tak ada yang memburunya
cuma sejumlah flora dan fauna
bergelantungan di sekujurnya

Februari 2018


- Ebi Langkung lahir di Pasongsongan, Sumenep, Madura, 13 juli 1991. Bergiat di Komunitas Tikar Merah. Buku puisinya berjudul Siul Sapi Betina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

- Joko Setyo Nugroho lahir pada 2 Agustus 1995. Ia berproses kreatif bersama Komunitas Sastra Suka Cipta (Kosakata) Lampung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus