Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA — Konser musik ini berbeda. Berlangsung di Taman Asya, Jakarta Garden City, Cakung, Jakarta Timur, 1-2 Oktober 2022, Sewaktu Bermusik menyuguhkan pengalaman baru menikmati musik hidup. Penonton duduk berbaris di tikar dengan beanbag di tengah taman. Para penampil tidak terpaku di pentas, melainkan hilir mudik di tengah penonton. Hilang sudah batas antara bintang panggung dan penonton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sewaktu Bermusik Volume 2 ini menampilkan Isyana Sarasvati sebagai bintang tamu pada hari pertama dan Marcell Siahaan pada hari kedua. Pengisi acara lainnya adalah Gaines, Roro Aulia, Waode, Noon Radar, Alya Syahrani, dan Honest Pineapple. Agenda lain dalam event ini adalah melukis, menanam sukulen, serta menggelar pemotretan dengan kamera analog dan polaroid. Sebelumnya, Katarsis Live menggelar acara serupa bertajuk Sewaktu Popping Up Near You di Kebun Raya Bogor pada 18-20 Maret 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Matahari yang menyengat Cakung pada Sabtu siang lalu itu tak menyurutkan antusiasme penonton untuk datang lebih awal di lokasi pertunjukan, yang baru dimulai pukul 15.00. Mereka tak sabar ingin menyaksikan dan menyanyi bersama idolanya dari dekat. Penonton bernama Alda mengatakan baru pertama kali menghadiri konser dengan tema intim seperti ini. Penonton lain, Yunita, merasa seperti sedang piknik dan dihibur langsung oleh penyanyi kesukaannya. "Kita bisa lihat mereka dari dekat. Intimate banget," kata karyawan perusahaan swasta itu kepada Tempo di lokasi.
Marcell Siahaan dalam Sewaktu Bermusik di Jakarta Garden City, Jakarta Timur, 2 Oktober 2022. TEMPO/Magang/Vhina Noviyanti
Pada hari pertama Sewaktu Bermusik, Isyana dan The Tuttis membawakan Sikap Duniawi, Pendekar Cahaya, Untuk Hati Yang Terluka, dan Ragu Semesta. Isyana, 29 tahun, memberi kejutan dengan bernyanyi bersama suaminya, Rayhan Indrayanto alias Mako. Mereka menikah pada awal 2020.
Saat hendak membawakan Ragu Semesta, Isyana Sarasvati mengatakan lagu tersebut memiliki makna tersendiri baginya. "Kalau memang belum jodoh di kehidupan ini, siapa tau bisa bertemu lagi di kehidupan yang lain," kata dia. "Lagu ini enggak mesti untuk seseorang. Bisa untuk sesuatu atau keadaan."
Isyana merupakan bintang yang rajin naik panggung. Dia menjadi salah satu dari sejumlah penyanyi dalam negeri yang pertama menggelar konser pada Juni lalu, setelah adanya badai pandemi. Dia menggelar tur di lima kota, dari Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, hingga berakhir di Badung, Bali, pada 22 Juli lalu. Bagi penggemar, menyaksikan sang biduan dari dekat tentu meninggalkan kesan berbeda.
Pada hari kedua, Marcell Siahaan juga mendendangkan karya-karya populernya. Dari Akhir Cinta, Peri Cinta, Firasat, Semusim, Mendendam, sampai Takkan Terganti. Dia berulang kali menyapa para penonton. “Terima kasih sekali karena sudah datang sore ini," ujarnya.
Suasana makin meriah setiap kali Isyana dan Marcell turun dari panggung. Mereka tak sekadar menyapa, tapi juga menyempatkan bercengkerama dan berfoto bersama penonton. Marcell, misalnya, mengajak seorang Nona—penonton di konser ini disebut Tuan dan Nona—untuk bernyanyi bersamanya di depan panggung.
FEBBYENTI SUCI (MAGANG)
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo