Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nama Kristoffer Borgli mendadak naik daun setelah film terbarunya berjudul Dream Scenario tayang di bioskop-bioskop di Amerika Serikat sejak November 2023. Sutradara berkebangsaan Norwegia itu mendapat pujian lantaran mampu menyuguhkan tontonan seru nan unik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Film yang dibintangi aktor kawakan Nicholas Cage itu bercerita tentang nasib unik yang menimpa seorang profesor bernama Paul Matthews. Ia mendadak tenar lantaran muncul dalam mimpi banyak orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Awalnya ia dianggap spesial dan jenaka. Namun lama-kelamaan ia dibenci banyak orang karena terlalu sering muncul dalam mimpi, bahkan mimpi yang menyeramkan.
Film yang masuk kategori komedi fantasi gelap ini mendapat sambutan positif dari penonton dan sejumlah media internasional. Film berdurasi 100 menit ini mendapat skor cukup baik dari sejumlah lembaga pengulas film. Sebagai contoh, IMDb memberi Dream Scenario nilai 7/10 dan Rotten Tomatoes memberikan skor 91%.
Belakang layar film "Dream Scenario" (2023). Foto: kristofferborgli.com
Sutradara 38 tahun itu tertarik pada film sejak kecil. Seperti sutradara kondang lainnya, misalnya Quentin Tarantino, Kevin Smith, dan Nicole Holofcener, Borgli pernah bekerja di toko penyewaan kaset video saat masih berusia belasan tahun.
Namun dari situlah minat dan wawasan Borgli tentang film makin berkembang. Saban hari bertambah jumlah film berkualitas yang ia tonton. "Pendidikan saya adalah menonton film karya pembuat film hebat dan membangun pengetahuan tentang apa itu sutradara," katanya.
Karier sutradara Borgli dimulai saat menggarap beberapa judul film pendek. Ia juga menerima tawaran pembuatan video iklan demi menambah pendapatan. Namun pilihan tersebut berbuah gundah di benak Borgli.
"Produksi iklan adalah cara murni saya mencari nafkah. Tapi terkadang saya merasa muak dengan cara kapitalisme menghancurkan segalanya," ujarnya.
Karier Borgli berlanjut dengan sebuah film berjudul Drib. Film ini buah kerja samanya dengan Institut Film Norwegia pada 2017. Film panjang pertama Borgli ini bercerita tentang sindiran terhadap pemasaran minuman energi. Borgli seakan-akan menumpahkan kebenciannya terhadap iklan nan kapitalis dalam film ini.
Film bergenre komedi hitam itu mendapat sambutan cukup baik di Norwegia. Sebaliknya, Borgli merasa tak puas dengan karyanya itu. Keputusan besar ia ambil setelah membuat film Drib. Ya, Borgli memilih pindah dan menetap di Los Angeles, Amerika Serikat, dengan harapan lebih dekat dengan komunitas perfilman yang lebih berkualitas. "Saya merasa perlu memperkuat bakat saya dengan pindah ke Los Angeles," ucapnya.
Pada 2022, Borgli merilis film panjang terbaru berjudul Sick of Myself. Lagi-lagi ia bereksperimen dengan genre komedi gelap lewat cerita tentang seorang wanita muda yang sengaja merusak diri sendiri untuk mendapatkan perhatian di media sosial. Karya ini mendapat respons dan penilaian yang bagus dari sejumlah media serta lembaga kritikus film.
Sutradara sekaligus produser film Ari Aster memberikan pujian positif pada film Sick of Myself. Menurut sutradara film horor Hereditary dan Midsommar itu, Borgli punya bakat unik dalam meramu film komedi satire. Meski begitu, itulah fakta tepat yang disampaikan Borgli tentang kehidupan zaman sekarang. "Ini bukan soal masalah pribadi pada pemeran utama, melainkan kegilaan dunia," ujarnya.
Berkat tiga karya film yang ciamik tersebut, tak sedikit penikmat film hingga media berita bertanya-tanya, film apa lagi yang akan dibuat oleh Kristoffer Borgli berikutnya? Ya, sutradara asal Norwegia itu sudah punya fan sendiri yang seakan-akan penasaran mengulik lebih dalam hingga mencari film-film pendek yang pernah ia buat.
INDRA WIJAYA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo