Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teroka

Kalau-kalau mau bergoyang

The eastmand wind ensemble dari amerika serikat tampil di studio v rri jakarta. ensemble tiup pertama yang main di jakarta ini condong memilih musik kontemporer karena menyukai & berusaha memperkenalkan.(ms)

24 Juni 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JUNI bagaikan bulan musik. Jakarta dikerubut berbagai pertunjukan jazz dan klasik. Mungkin itu salah satu sebabnya kenapa pertunjukan The Eastman Wind Ensemble dari Amerika Serikat -- 13 dan 14 Juni di studio V RRI -- hanya disaksikan sedikit penonton. Rombongan ini adalah ensembel tiup pertama yang pernah diterima Jakarta. Mereka terbang dari Rochester, New York, untuk perlawatan 6 minggu ke Timur. "Kami sudah bersiap-siap latihan dan mengumpulkan repertoar sejak September tahun lalu sampai Mei kemarin," kata Dr. Donald Hunsberger yang menjadi dirigennya kepada Eddy Herwanto dari TEMPO. Melihat berbagai alat tiup dan perkusi yang mengisi peti-peti peralatan mereka, kita dapat merasakan perlawatan memang telah dipersiapkan dengan serius. Jazz Keistimewaan terletak pada pilihan sajian -- yang mencakup juga karya-karya kontemporer seperti West Side Stor karya Leonard Bernstein yang diaransir Donald Hunsberger sendiri. Kelompok ini didirikan tahun 1952, dan sampai sekarang memiliki kebanggaan sebagai grup yang berkembang atas dasar musik Amerika yang khas. Mereka menganggap itulah sumbangan terpenting mereka kepada musik dunia. Yang disuguhkan malam itu antara lain: Fanfare for The Common Man (Aaron Copland), Suite in Eb (Gustav Holst), The Leaves are Falling (Warren Benson), Verne (Verne Reynold), Adagio (Rodrigo). Komponis Rayburn Wright, yang mengikuti rombongan tersebut, sempat mengeluh dalam hal nomor Suite in Eb -- di bagian ketiga yang menampilkan suara dram yang berdentam-dentam. "Gedung ini serasa kecil untuk menampung bunyi yang diperlukan pada bagian itu," ujarnya. Ensembel ini didukung oleh 40 awak, dengan usia antara 20 sampai 32 tahun. Mereka muncul dari berbagai kota. Ensembel sendiri adalah bagian dari Eastman College, yang mencakup 650 orang mahasiswa, yang didirikan oleh George Eastman tahun 1922 -- orang yang juga dikenal sebagai penemu film dan pemilik pabrik Kodak. Ketika ditanya, kenapa rombongan condong memilih musik mutakhir, Donald Hunsberger menyatakan bahwa itu memang kesukaan mereka. "Selain kami menyukainya, kami juga berusaha memperkenalkan. Kalau kami mainkan musik romantik atau musik barok saja nah siapa yang akan kenal musik garda depan? Dengan kata lain, itu membantu komponis-komponis itu sendiri memperkenalkan karyanya. Kalau kita tunda lagi, nanti namanya bukan musik garda depan lagi dong!" Bicara soal musik kontemporer, mereka tidak heran mendengar betapa banyak kesulitan yang dihadapi pemusik kalau ingin kontemporer di Indonesia. Mereka serta-merta menjelaskan bahwa di Amerika sendiri keadaannya setali tiga uang. "Di Amerika pun banyak yang tak suka jenis musik garda depan," kata Rayburn Wright. Diperkirakan ini akibat adanya ikatan batin yang kuat dari masyarakat dengan musik-musik sebelumnya. Ia sendiri, karena memang suka pada jazz, tak ragu-ragu memasukkan unsur jazz dalam garapan -- seperti misalnya terdengar dalam Verberations. Malam penampilan itu diakhiri dengan The Florentineer karya Julisus Fucik yang kaya dengan melodi. Pria dan wanita itu menjalin suara alat tiup dan perkusi dengan kompak sambil menggoyang-goyang pinggul. "Saya sejak tadi menanti bagian terakhir itu, kalau-kalau ada yang ikut berjoget," kata peniup flut Melissa Shuller. Tentu saja tidak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus