Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
POTONGAN kepala” nabi kembar, ”kepala” seorang jenderal, dan ”kepala” dewan juri Putu Wijaya diletakkan oleh Juru Sita di lantai istana. Di luar istana terjadi huru-hara besar. Massa demonstran telah merangsek hendak membakar istana. Dengan sebuah kapak besar di tangan, Juru Sita keluar-masuk istana. Ia memenggal siapa-siapa pemimpin massa. Termasuk kepala dewan juri Festival Teater Jakarta: Putu Wijaya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo