Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Film

Berita Tempo Plus

Komik Gerilya, Komik Yang 'Asyik'

Kelompok komik bawah tanah tumbuh tenggelam dalam sejarah komik Indonesia. Mereka menolak "pasar" dan tetap mampu menghasilkan karya-karya yang bermutu.

29 Maret 1999 | 00.00 WIB

Komik Gerilya, Komik Yang 'Asyik'
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Bermula dari ide liar yang tumbuh nun di Desa Nitiprayan, Bantul, Yogyakarta. Beberapa mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ingin melukis komik. Tapi media kertas tampaknya tak cukup. Maka di pagar tembok rumah kos-kosan yang memagari tanah 700 meter persegi itu, nafsu itu pun dilampiaskan. Tiga belas perupa muda, mahasiswa, berambut gondrong-gondrong itu melemparkan cat ke dinding batako di sebuah rumah di Yogyakarta. Sebagian dengan cat tembok yang disemprot dengan teknik airbrush, sebagian lainnya menggunakan cat genting agar lebih awet. Tiap perupa mendapat jatah bidang 18 meter persegi.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus