Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Perupa Artherio memilih medium yang lain daripada yang lain ketika diminta urun karya untuk pameran "Ekspresi Keindahan Rasa dan Bentuk dalam Gerak Pencak Silat". Seniman asal Bantul, Yogyakarta, itu memilih bongkah batu columnar joint yang hitam legam dan keras. Batu dengan dimensi 60 x 20 x 20 sentimeter itu ia pahat hingga membentuk kaki yang sedang berjinjit. Bentuknya yang begitu persis dengan kaki asli itu menandai pematung ini sudah lulus uji untuk urusan anatomi.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo