Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Mobile Suit Gundam SEED Freedom dirilis pada 1 Mei 2024 setelah tertunda belasan tahun.
Film Gundam ini merupakan sekuel Mobile Suit Gundam SEED (2002) dan Mobile Suit Gundam SEED Destiny (2004).
Kehadiran film Gundam terbaru ini menjadi pengobat rindu, terutama bagi para penggemar Gundam plastic model kit atau Gunpla.
SEPAK terjang Compass, organisasi perdamaian dunia, meredam serangan pasukan Blue Cosmos menjadi pembuka dalam Mobile Suit Gundam SEED Freedom yang dirilis di Indonesia pada Rabu, 1 Mei 2024. Sekuel teranyar seri Gundam SEED ini memuat banyak adegan peperangan ruang angkasa dengan kualitas visual yang memanjakan mata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gundam, sebutan untuk robot besar yang dikemudikan manusia dari ruang kokpit di bagian dada, dalam film ini juga lebih canggih ketimbang dalam seri-seri pendahulunya. Misalnya, Gundam milik Kira Yamato, Koordinator Compass, yang menjadi lakon utama dalam Mobile Suit Gundam SEED Freedom, yang sayapnya dilengkapi dengan pedang serta dipersenjatai dengan muntahan nanopartikel dalam jumlah tak terbatas dan sengatan listrik yang dikendalikan pikiran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Film ini merupakan sekuel Mobile Suit Gundam SEED (2002) dan Mobile Suit Gundam SEED Destiny (2004). Bagi para penggemar, Mobile Suit Gundam SEED Freedom punya tempat istimewa. Sebab, masa penantiannya mencapai dua dekade.
Mobile Suit Gundam SEED Freedom mulai digarap pada 2006. Namun film ini tidak kunjung rampung karena kondisi kesehatan Chiaki Morosawa, penulisnya. Perempuan yang lahir di Urawa, Jepang, pada 28 Maret 1960 itu didiagnosis mengidap kista ovarium dan mioma pada 2002, tak lama setelah merampungkan Mobile Suit Gundam SEED. Morosawa meninggal pada 19 Februari 2016 akibat diseksi aorta atau robekan pada dinding pembuluh darah aorta. Penulisan skenario diteruskan oleh Mitsuo Fukuda, suaminya sekaligus sutradara film ini.
Mobile Suit Gundam Seed Freedom. Dok. Bandai Namco Filmworks
"Saya sebagai penggemar sudah menunggu lama kelanjutannya SEED," kata Mark Alexander Ierwanto, 20 tahun, pada Rabu, 1 Mei lalu. Mahasiswa jurusan teknik otomotif dan robotik Universitas Binus, Tangerang, Banten, ini pencinta Gundam dan mengoleksi 30-an Gundam plastic model kit (Gunpla).
Meski terpaut hingga dua dekade, kepopuleran film Gundam tak redup. Penjualan tiket Mobile Suit Gundam SEED Freedom mengalahkan capaian Mobile Suit Gundam III: Encounters in Space pada 1982, yang sebelumnya merupakan film Gundam terlaris. Dikutip dari Anime News Network, dalam tiga hari penayangan, akumulasi penjualan tiket Mobile Suit Gundam SEED Freedom mencapai US$ 20,84 juta atau setara dengan Rp 465 miliar. Sementara itu, dengan konversi harga tiket sekarang, Gundam III hanya meraup US$ 15 juta.
Alur cerita Mobile Suit Gundam SEED Freedom berfokus pada tiga tokoh, yakni Presiden Compass Lacus Clyne, Koordinator Compass Kira Yamato, dan Perdana Menteri Kerajaan Foundation Orphee Lam Tao. Satu tahun setelah perang besar yang dikisahkan dalam Mobile Suit Gundam SEED Destiny, Compass dan Foundation bahu-membahu mengejar sisa pasukan Blue Cosmos pimpinan Michael. Konflik memuncak akibat ketamakan Orphee.
Film ini juga menampilkan sisi lain Yamato, sang lakon utama. Karena tidak ingin menyulitkan orang lain, dia kerap menanggung sendiri beban di luar kemampuannya. Dia baru mau terbuka setelah jatuh hati pada Lacus. Jadi, selain keseruan aksi pertarungan ruang angkasa, film Gundam ini mengaduk emosi penonton lewat kisah cinta para karakternya.
Menurut Mark Alexander, Gundam FEED dinilai lebih diminati penggemar muda. Alasannya, model robotnya lebih kekinian. "Gundam sangat populer di Indonesia, khususnya untuk usia muda hingga 40-an tahun," ujarnya. Dia sendiri jatuh hati pada Gundam sejak menonton film seri animasi Mobile Suit Gundam 00 pada 2008.
Mobile Suit Gundam Seed Freedom. Dok. Bandai Namco Filmworks
Gundam dihadirkan pertama kali dalam bentuk serial televisi pada 1979 oleh Yoshiyuki Tomino. Sejak saat itu, mereka bermunculan dalam berbagai media, dari komik, novel, hingga video game. Media yang paling populer, tentu saja, robot-robotan Gunpla. Pasukan robot raksasa itu juga tampil dalam berbagai versi, termasuk Gundam SEED.
Mark, misalnya, keranjingan Gunpla. Demi menguji kemahiran, dia kerap ikut lomba merakit Gunpla. Tujuh tahun lalu, dia menjadi pemenang Gunpla Builders World Cup (GBWC) kategori junior B. Lalu dalam lomba yang sama pada 2018, dia menyabet juara pertama tingkat nasional.
Para penggemar Gundam kerap berkumpul dalam berbagai komunitas. Misalnya, Gundam Beastie di Jakarta. Hendarto, 53 tahun, anggota komunitas itu, mengatakan mereka rutin bertemu paling tidak sebulan sekali—bisa secara online. Tema pertemuannya tak terlepas dari merakit Gundam bareng dan informasi terbaru soal hobi mereka.
Hendarto, pengoleksi lebih dari 50 Gunpla, mengatakan Gundam Beastie juga menggelar kompetisi merakit Gunpla. Perlombaan tahun ini diagendakan berlangsung pada kuartal ketiga.
Data film Gundam.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo