Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sejak awal, aktor-aktor Teater Payung Hitam itu sudah terlihat akan menggedor penonton dengan imaji tanpa kata. Penampilan terakhir kelompok ini dalam Tiang Setengah Tiang setahun silam juga minim dialog. Temanya sama: kekerasan, meski kini difokuskan pada memori pembunuhan. Di dinding muka Gedung Sunan Ambu, Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung, dilekatkan foto 16 awak teater yang terpejam seolah mati. Di ruas tengah penonton, terdapat pancang-pancang serpihan tulang yang dibingkai. Ketika cahaya redup, seorang nenek tertatih-tatih melihat pecahan tulang itu, lalu duduk di kursi di depan penonton.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo