Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pangeran Frederici telah bertunangan dengan putri Gubernur Roma, Marchesa Sampietri (Olga Smirnov), meskipun keduanya tak saling mencintai. Marchesa jatuh cinta kepada Pepinelli (Igor Tsvirko), kapten Kapal Naga. Sedangkan Frederici mencintai Angela (Evgenia Obraztsova), putri dari Marco Spada (David Hallberg).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kisah tentang Marco Spada, putrinya Angela, dan tiga bangsawan, yakni Marchesa, Pangeran Fererici, dan Pepinelli, itu disiarkan premier di saluran YouTube, Sabtu, 4 April lalu, pukul 19.00 waktu Rusia atau 23.00 WIB. Sebelumnya, kisah cinta rumit dalam lakon cerita Marco Spada beberapa kali dipentaskan di Bolshoi Theatre, Moskow.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertunjukan ini merupakan bagian dari program pertunjukan daring dari teater kondang di Rusia ini selama pandemi, sejak 27 Maret hingga 10 April. Program ini menghadirkan koleksi emas pentas yang sukses. Saat premier daring pun dinikmati ratusan ribu penonton.
Dalam kisah tiga babak itu, Frederici, Angela, Pepinelli, dan Marchesa akhirnya bisa bersatu. Itu berkat pengorbanan Marco Spada. Jalan bersatunya dua pasangan kekasih ini berliku. Dalam suatu pesta yang dihelat Gubernur, Pangeran Frederici (Semyon Chudin) hendak mengutarakan niatnya kepada Marco untuk menikahi putrinya. Namun niat itu urung gara-gara biarawan Borromeo muncul dan mengatakan telah dirampok dan dia mengenali perampoknya-tak lain adalah Marco Spada.
Frederici membatalkan niatnya dan memutuskan untuk menikahi tunangannya, Marchesa. Angela dan Pepinelli menjadi patah hati. Peppinelli berusaha menemui Marchesa. Tiba-tiba keduanya diculik sekelompok orang berbaju merah. Pepinelli dimasukkan ke dalam peti. Federici dan Gubernur, yang dalam perjalanan pun ditangkap para bandit, diselamatkan oleh Angela.
Rupanya, Marco Spada-lah yang menculik Marchesa dan Pepinelli dan menikahkannya dengan bantuan si biarawan. Marco juga berbohong bahwa Angela adalah putrinya ketika ia terluka parah karena tertembak dan terhuyung-huyung sekarat. Kebohongannya ini membuat Federici bisa menikahi Angela dan tak membuat malu putrinya.
Repertoar ini aslinya berjudul Marco Spada: Bandit dan Putrinya, sebuah opera komedi yang pertama kali dipentaskan di Paris, Prancis, pada 21 Desember 1852 dan dalam bahasa Prancis. Komposisi musiknya digarap oleh Daniel Francois-Esprit Auber. Kemudian pada 1857 ia dipentaskan sebagai repertoar balet dengan banyak musik baru. Pada 1982, saat peringatan 200 tahun kelahiran komposer Daniel Auber, kelompok balet Teatro dell’Opera di Roma menghidupkan lagi lakon ini.
Repertoar ini menghadirkan puluhan penari dengan David Hallberg sebagai penari utamanya. Ia penari berkebangsaan Amerika yang cukup berbakat. The New York Times sempat menyebut kehadiran Hallberg dalam peran ini tak mungkin terjadi ketika hubungan Amerika dan Rusia dalam perang dingin.
Pierre Lacotte menampilkan pula panggung yang megah. Tata panggung diatur seperti situasi Roma pada 1830-an. Ada bangunan piazza yang didukung Gereja Romawi, ballroom Baroque yang detail, juga interior bangunan yang mewah. Ada pula pemandangan lereng perbukitan yang luas dan bergua. Perubahan ruang atau latar dilakukan dengan penggeseran pintu sehingga menampilkan interior berbeda untuk ruang berbeda.
Para penari pun tampil dengan koreografi dan kostum yang indah. Kareografi apik itu digarap oleh Pierre Lacotte. Adapun musik dari Daniel Auber dimainkan bertenaga dan kadang syahdu oleh orkestra di bawah pengaba Alexei Bogorad.
Salah satu penonton yang memuji penampilan Corp de Ballet of State Academic Bolshoi Theatre of Rusia ini adalah Marizka Febriani, Direktur Ballet.id. Dia pernah menontonnya di DVD sebelumnya. Meski demikian, ia tetap menontonnya kembali dalam tayangan daring itu. Ia mengagumi setting panggung yang megah itu, yang cepat diubah dengan pemanfaatan hidrolik.
Para penarinya secara umum, kata dia, sangat kuat sesuai dengan standar Bolshoi sebagai ballet company terbesar di dunia. Mereka telah memilih para bintang balet yang namanya mendunia dan kemampuan menari serta tekniknya matang. Marizka pun memuji adegan di ballrom pada babak kedua, yakni gerakan pas de deux antara Marco Spada dengan Angela dan Marchesa Sampietri bersama Frederici. "Dua pasang penari dalam gerakan pas de deux ini bagus banget menarinya, memukau sekali." BOLSHOI | NYT | DIAN YULIASTUTI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo