Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Budi Saputra
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tukang Jagal
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Puluhan tahun ia mengenal suara dan segala tabiat itu,
betapa khatam ia membaca segala arah.
Barangkali pada jejak jelajah rusa atau napu,
ia mungkin mendapat petanda. Bahwa ia semakin dekat
dengan aroma amis darah yang baginya begitu
wangi sebagaimana wangi gaharu.
Begitu dulu gairahnya tinggi berkomposisi persilangan
musim. Sebab di matanya, kau bukanlah leluhur yang
patut dijaga dengan baris-baris mantra.
Sebaliknya matahari dan bunting perut belukar, senantiasa
mengasuh si lelaki tua tukang jagal itu yang telah
menumbangkan ratusan nyawa kaummu.
Barangkali kini hanyalah hari baik yang patut kau rayakan
dengan cara sederhana.
Sebuah pertobatan ia gelar bagai menggulung tikar kasar
di sepanjang jalan perburuan.
Belajar menepis rasa lapar dari ketiadaan sling baja
yang menjerat tungka-tungkai tak berdaya.
Berpalingnya hati pada madu sialang dan serbuk
bambu, adalah jalan mulia yang akan membuat leluasa
taringmu menari di sela-sela pohon kayu.
2023
Tanah Sagu
Bahwa Sophie Chao pernah mencatat segalanya.
Di timur yang bermandikan tropis. Di timur yang
merindukan keriangan sungai-sungai, rawa,
dan jejak lari hewan endemik di sepanjang
pedalaman yang kodrati.
Di bawah timbunan matahari, hanyalah wambad
Anim Ha yang sejati tumbuh seperti ranum pucuk,
deras air mengalir, dan mengaransemen dalam
kicau burung-burung bersama tarian senja, serta
luas hutan monsoon dan savana.
Di sepanjang tanah ini, sebelum sungai-sungai
mengering, dan sebelum sagu berganti beras
dan biskuit, bahwa segalanya pernah bermekaran
dan begitu lama mengaliri rengkahan tulang dan
merah darah. Merah darah bernapas dalam tenang
semesta, dalam sublim tanah leluhur, dalam
nyanyian musim yang melengking ribuan tahun.
Orang-orang menikmati sagu sep dari daging rusa
dan irisan rempah pilihan, tak ubahnya seperti
mencelupkan cinta dan jiwa yang membara
memandang keniscayaan matahari menyusui hutan
dek yang kering, serta memberkati perahu-perahu
yang mengalir serupa bahtera yang dicintai
ikan-ikan.
2022
Budi Saputra lahir di Padang, 20 April 1990. Ia menulis di berbagai media massa dan pernah diundang dalam Ubud Writers and Readers Festival 2012.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo