Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gilang Perdana
kemerdekaan itu, sayangku
— disebabkan iksan skuter
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1
ujung mikrofon kepada suara
yang dibungkam undang-undang
lagu-lagu seolah jadi jembatan
buat kakimu melangkah ke seberang
2
buluh getar sebatang harmonika
kepada napasmu yang angin ribut
bahasa sejenak berdiam di situ
mendedah kata-katanya sendirian
3
peci sengaja miring di kepalamu
foto presiden di dinding kelas
mendadak ingin belajar matematika
"berapa harga suara sendiri?”
4
lirik-lirik lagumu kepada kamus
beberapa kata yang tak dapat tempat
di kursi-kursi empuk dewan rakyat
sesekali tidur nyenyak di situ
5
selasar panggung festival kepada kami
sebentar saja kangen menangis di sini
mengenang hangat rumah, masakan ibu
& pelukan bapak
yang hampir-hampir tak pernah
melawan kasparov
1
diberkati dengan langkah sebanyak ini
ternyata tak satu pun bisa dipakai
buat berjalan di atas air
& kita masih kebingungan; haruskah
maju, geser ke kiri ke kanan, atau pasrah
sebagaimana dunia berpamitan
kepada tahun 1999
2
280 kbps yang begitu membosankan
kiamat terpantau melambaikan tangan
di dalam adegan gerak lambatnya
juru selamat juga terpantau nge-lag
berhenti di wilayah udara bagian rusia
seolah ada tempat berpijak di sana
seperti ruang kosong
di antara ain't nothin' but a mistake
& ...tell me why
pada lagu backstreet boys
alhamdulillah tak ada sukhoi lewat
latihan perang, sekadar patroli
komplotan pilot yang kelewat gabut
menunggu semacam call of duty
& kita tak lagi bisa membedakan
siapa lebih layak diselamatkan
atau siapa yang seharusnya
menyelamatkan
3
sebagaimana dunia berpamitan
kepada tahun 1999
& kita terkunci di dalam diri sendiri
menganalisa tentang akhir dunia
menebak dari arah mana matahari
kelak akan menampakkan diri
tetapi kita masih boleh berdoa
misalnya begini:
tuhan, jangan dulu checkmate
kalau memang harus kiamat
tolong eksekusinya sabtu saja
hari jumat saya masih kerja
amin.
Gilang Perdana. Lahir di Solo, November 1987. Alumnus Ilmu Sejarah. Menulis dan menerjemahkan puisi setelah pulang kerja sebagai auditor di pabrik mainan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo