Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teroka

Puisi Iyut Fitra

Iyut Fitra adalah penulis buku puisi Lelaki dan Tangkai Sapu, yang meraih penghargaan sastra Kemendikbud RI pada 2020

17 April 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Iyut Fitra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

kertas putih

(buat kyal sin)

 

            kertas itu hanya bertuliskan cinta. yang suatu saat kelak barangkali

akan ia kirim buat kekasihnya. kertas yang berwarna putih

seputih awan dan hati mereka yang berangkat ke jalan. doa-doa juga putih

tapi hitam aspal siang itu memanas leleh. riuh serupa guruh

dan kepalanya ditembak. kertas itu pun koyak

  1. alangkah indah bunga yang terkapar di jalanan

harumnya sampai ke seluruh hulu. mewangi ke segala muara

kekasih, bila suratku tak sampai, bukankah sekali sempat pernah kukatakan

aku mencintaimu lebih dari seluruh darah yang mengalir di tubuhku!

 

serak ban-ban dibakar. barisan pagar kawat berduri

gemuruh yel-yel dan gas airmata. semua berkerumun membentuk siang yang hampa

seolah memanggil burung-burung bangkai untuk ikut bernyanyi dan menari

bahwa kedamaian adalah mulut-mulut yang berhadapan dengan muncung senjata

 

kertas itu bertuliskan cinta

kini ia terbang ke mana-mana. membangunkan para pecinta yang tidur

membisikkan kisah-kisah tiran, tidak boleh ada pertumpahan darah!

kertas yang kemudian dikenang seluruh orang. karena perempuan muda itu pergi

memanjat langit. bernyanyi dan menari sampai menjelma malaikat

sampai senja

adakah ia sempat pamit pada jalanan mandalay?

 

sebelum ia ditembak. sebelum ia ditembak.

 

 

 

 

orang-orangan

 

             mumbang pesuk yang diukir serupa mata. kayu bersilang dan lilit jerami

lalu juntai plastik dan tali-temali. lalu bambu yang dibelah berdekak-dekak

entah sudah berapa lama orang-orangan sawah itu berdiri di pematang. tak berteman

deras hujan dan panas berdengkang lalu saja dalam hitungan

hanya kesepian yang tidak bisa ia lupa. kerinduan pada gabah, bunyi air,

serta gerombolan burung pipit yang kini hanya berkunjung sekali-sekali

setiap saat tempat ini kian menyempit. seolah angin pun tak ingin lagi berbuai

cerita-cerita harga pupuk, sulit benih, atau kemarau yang bertambah panjang

telah melipat petak sawah dalam kesiaan, lirihnya berusaha menggoyang-goyang tali

meski ia tahu, sesungguhnya burung-burung tak ada

karena sawah tinggal beberapa petak saja

 

sejenak ingin ia mengenang kembali masa lampau. masa orang-orangan hidup riang

sejauh pandang mata. dangau-dangau mengepulkan asap

para petani menghangatkan kopi, rebus ubi, dan lintuh tiup serunai batang padi

lalu terdengar sebait dendang. sebelum waktu bergerak petang

ada benar ditanam padi

nenas juga ditanya orang

ada benar ditanam budi

emas juga ditanya orang

sayup yang menggelitik. sebagaimana ibu-ibu melenggang di pematang

ia merasa bahagia itu tidak akan pernah sirna

 

tapi kini ia seolah terjengkang dalam lengang

sejauh mata dilayang hanya panorama yang telah bertukar

pabrik, perumahan, kantor, dan jalan-jalan telah membelah petak-petak sawah

ia hanya mampu menabung kepedihan. berkuai lemah

dan menggoyang-goyang tali sendiri

di sawah padi masak menguning

tikus bermain di atas bilah

mengalah selalu badan lah pening

sebab hidup semakin susah

 

tiap hari orang-orangan sawah melepas kepergian

tiap hari ia mencatat kehilangan

 

Iyut Fitra lahir dan menetap di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Buku puisinya, Lelaki dan Tangkai Sapu, dianugerahi penghargaan sastra Kemendikbud RI pada 2020.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus